Oleh: Tom Lazuardi
SurabayaInside.com, Surabaya – Memprihatinkan. Hampir 80% hotspot (titik panas) yang terdeteksi di kawasan ASEAN dalam sebulan berlokasi di Indonesia.
Asean Specialized Meteorological Center (ASMC) lewat situs web http://asmc.asean.org/home/ mengeluarkan laporan harian tentang jumlah dan lokasi hotspot.
Dikabarkan, Selasa (13/8), hotspot yang disebabkan kebakaran hutan dan lahan sudah menghasilkan kabut asap yang mempengaruhi sebagian wilayah Asia Tenggara.
ASMC mengkalkulasi jumlah hotspot per hari sejak 14 Juli. Pada 11 Agustus, sudah tercatat angka 1.128 hotspot.
Karena hotspot yang muncul di lokasi yang sama bisa muncul lagi pada tanggal berbeda maka itu dihitung lebih dari satu kali.
Dari total 1.128 hotspot, Indonesia menyumbang 899 lokasi atau 79,8% dari kawasan ASEAN. Hotspot di Indonesia terdeteksi di Kalimantan (531), lalu di Sumatra (303), Jawa (36) dan Sulawesi (29).
Di Malaysia ada 71 lokasi, atau 6,3%, dari hotspot yang tercatat di ASEAN. Rinciannya, 33 hotspot di Semenanjung Malaya, 31 di Sarawak dan tujuh di Sabah.
Sementara itu, negara-negara Thailand, Kamboja, Laos dan Vietnam, yang dikategorikan sebagai satu wilayah oleh ASMC, mengalami 150 hotspot. Kemudian, Myanmar tujuh hotspot dan Filipina satu.
Situs ASMC mengungkap, wilayah sisi selatan ASEAN (termasuk Indonesia) akan mengalami kondisi kekeringan di banyak daerah dalam beberapa hari mendatang. “Aktivitas hotspot akan bertahan di bawah kondisi kering,” tambahnya. (Lin)