Oleh: Rizki Daniarto
Surabayainside.com, Gresik – Tujuh orang terluka akibat ledakan tabung gas elpiji tiga kilogram di sebuah warung kopi di Jalan KH Kholil Kelurahan Kroman, Gresik. Dari tujuh korban tersebut, empat orang masih menjalani perawatan medis, Minggu (6/10).
Tiga orang di RSU Muhammadiyah Gresik, yakni pasangan suami istri penjaga warung, Abdul Rokhim, 29 tahun, dan Sumiati, 49 tahun. Kemudian Karmadi, 50 tahun, tukang becak. Adapun seorang korban, Zainul, 52 tahun, penjual elpiji, dirawat di RSUD Ibnu Sina Gresik.
Zainul semula menjalani perawatan di RS Muhammadiyah. Tapi karena lukanya dianggap parah, ia dirujuk ke RSUD Ibnu Sina. Ia menderita luka bakar di wajah serta tangan kiri dan kanan.
“Sebab di sini (RSU Muhammadiyah) tidak ada ruangan khusus bagi pasien luka bakar dengan kategori dua (mencapai luka 30 persen),” kata Humas RS Muhammadiyah Gresik Fatkhur Rahman.
Adapun tiga korban lain sudah diperbolehkan pulang. Mereka Ibnus Salam, 52 tahun, warga Kroman Gresik, Untung, 51 tahun, warga Romokalisari Surabaya, dan Nur Khoiriyah, 40 tahun, warga Bungah Gresik. Ketiganya pengunjung warkop.
Peristiwa ini bermula ketika Abdul Rokhim dan istirinya meminta tolong Zainul untuk mengganti tabung gas kosong dengan yang baru. Di saat proses penggantian tabung itulah terjadi kebocoran tabung. Merasa ada yang tak beres, Zainul membawa tabung ke kamar mandi dan berusaha menghentikan kebocoran pada katup selang.
“Tapi tabung tetap ngowos,” kata Hambali, 50 tahun, pemilik warkop. Entah dari mana percikan api bermula, mendadak tabung meledak keras. Apinya berkobar hingga ke dalam warung dan mengenai pengunjung.
Kepala Polsek Gresik Kota AKP Inggit Prasetyanto menduga api bermula dari percikan korek pengunjung saat menyalakan rokok. “Warungnya sempit dan tertutup. Tak ada ventilasi sama sekali,” katanya.
Polisi akan meminta keterangan Zainul. Tapi belum bisa karena korban masih menjalani perawatan. Adapun warkop milik Hambali, kini sudah buka kembali melayani pembeli.(Riz)