Ini Dia Pesawat tempur Gen-6 China yang Bikin Saham Lockheed Martin Anjlok

Ini Dia Pesawat tempur Gen-6 China yang Bikin Saham Lockheed Martin Anjlok

Jet tempur China--

Tantangan Bagi Amerika Serikat dan Eropa

Di tengah keberhasilan China, program pengembangan jet tempur generasi keenam AS, Next Generation Air Dominance (NGAD), masih menghadapi berbagai kendala. Proyek yang dirancang untuk menggantikan F-22 Raptor ini terus tertunda, memperlihatkan kesenjangan yang semakin melebar dengan kemajuan China.

Pentagon sebelumnya telah mengakui bahwa Angkatan Udara dan Angkatan Laut China kini menjadi kekuatan terbesar di kawasan Indo-Pasifik. Modernisasi cepat yang dilakukan Beijing, termasuk pengembangan teknologi otonom dan sistem udara tanpa awak, telah mendekati standar militer AS.



Di sisi lain, negara-negara Eropa seperti Inggris, Italia, dan Jepang juga mengembangkan jet generasi keenam melalui proyek Global Combat Air Program (GCAP). Inggris berharap pesawat Tempest mereka akan menggantikan Typhoon pada tahun 2035, meskipun program ini masih dalam tahap awal.

Pesan Simbolis Beijing

Keputusan China untuk menerbangkan prototipe ini di siang hari, sebagaimana diungkapkan oleh Justin Bronk, peneliti senior Royal United Services Institute, mengindikasikan kepercayaan diri Beijing terhadap pencapaiannya. Pesawat ini digadang-gadang menjadi ancaman nyata bagi dominasi militer AS dan Eropa di langit.

Penerbangan perdana jet tempur ini bukan hanya pencapaian teknologi, tetapi juga pesan geopolitik bahwa Beijing siap menantang dominasi Barat dalam inovasi pertahanan. Dengan kecepatan pengembangan saat ini, China diperkirakan akan memproduksi massal jet generasi keenam ini sebelum dekade ini berakhir, melampaui langkah-langkah lambat yang dilakukan oleh AS dan Eropa.




×

Jet tempur generasi keenam ini menegaskan posisi China sebagai pemain utama dalam teknologi kedirgantaraan militer, sekaligus memaksa negara-negara lain untuk mempercepat inovasi mereka agar tidak tertinggal dalam persaingan global.

TAG:
Sumber:


Berita Lainnya