Ditemukan pada 7 September Ternyata Pulau Tak Berpenghuni di Maluku ini Dulunya Ladang Rempah dengan Luas 743 Km2 Saksi Bisu Kekejaman VOC
pulau-xiSerge/pixabay-
Menggunakan batu alam, batu kapur, dan batu bata, Portugis membangun benteng megah ini dengan sangat cermat.
Keberadaannya sangat vital karena benteng ini langsung menghadap ke dermaga, memungkinkan rempah-rempah untuk langsung diangkut ke kapal-kapal dagang.
Hal ini memudahkan perdagangan rempah-rempah dari Maluku ke negara-negara Eropa.
Sejak berdirinya benteng, pulau tersebut menjadi magnet bagi pendatang baru yang berdatangan untuk tinggal di sana.
Bahkan, para pekerja benteng mulai membangun tempat tinggal hingga membentuk perkampungan yang dinamakan Soa.
Tak hanya itu, dekat benteng juga terdapat pasar yang menjadi pusat aktivitas perdagangan, baik dari pedagang lokal maupun asing.
Namun, seperti kisah epik, bangunan megah ini tidak luput dari ujian. Gempa yang melanda pada waktu itu mengakibatkan kerusakan parah pada benteng, dan memerlukan perbaikan yang cukup signifikan.
Pada tahun 1605, benteng jatuh ke tangan Belanda, yang kemudian menjadikannya sebagai pusat pemerintahan dan militer VOC.
Bahkan hingga sekarang, jejak sejarah kejayaan VOC masih terlihat jelas dalam benteng ini, dengan temuan sisa-sisa meriam raksasa, lukisan, dan peta perkembangan benteng.