Perayaan Imlek 2025 Jatuh Tanggal Berapa? Intip Sejarah, Makna dan Cuti Bersama Tahun Baru Ular Kayu

Perayaan Imlek 2025 Jatuh Tanggal Berapa? Intip Sejarah, Makna dan Cuti Bersama Tahun Baru Ular Kayu

imlek-pixabay-

Perayaan Imlek 2025 Jatuh Tanggal Berapa? Intip Sejarah, Makna dan Cuti Bersama Tahun Baru Ular Kayu. Asal Muasal Sejarah Angpao dalam Perayaan Imlek 2025, Benarkah Berawal dari Menangkal Iblis Jahat? Sejarah dan Makna Tradisi Angpao dalam Perayaan Imlek 2025. Perayaan Tahun Baru Imlek 2025 kembali dirayakan dengan meriah oleh komunitas Tionghoa di seluruh dunia. Salah satu tradisi yang tak pernah lepas dari perayaan ini adalah pemberian angpao. Tradisi ini bukan hanya simbol berbagi rezeki, tetapi juga sarat dengan makna mendalam yang telah diwariskan selama berabad-abad.
Asal Usul dan Arti Angpao

Istilah angpao berasal dari bahasa Tiongkok, yang dalam nama aslinya disebut Hong Bao. Secara harfiah, kata Hong (红) berarti merah, sementara Bao (包) berarti bungkus. Amplop merah ini berisi uang dan biasanya diberikan pada momen-momen spesial seperti Tahun Baru Imlek, pernikahan, atau perayaan lainnya. Warna merah pada angpao memiliki simbolisme kuat dalam budaya Tionghoa, yaitu melambangkan keberuntungan, kebahagiaan, dan penolak bala.



Tradisi ini memiliki aturan khusus yang menjadi pedoman dalam pemberian angpao. Sebagai contoh, jumlah uang di dalamnya tidak boleh berupa angka ganjil, karena angka ganjil sering dikaitkan dengan kematian. Selain itu, angka empat juga dihindari karena dalam bahasa Tiongkok, pengucapannya mirip dengan kata "mati". Oleh karena itu, pemberian angpao tidak hanya soal jumlah uang, tetapi juga memperhatikan aspek simbolis yang diyakini membawa keberuntungan bagi penerimanya.
Angpao Sebagai Penolak Bala

Berdasarkan legenda, pemberian angpao awalnya dilakukan bukan hanya untuk berbagi rezeki, tetapi juga sebagai bentuk perlindungan. Salah satu cerita yang populer berasal dari Dinasti Song (960–1279 M). Dikisahkan seorang pemuda yatim piatu yang dengan keberaniannya berhasil mengalahkan iblis jahat menggunakan pedang peninggalan leluhurnya. Penduduk desa yang merasa berutang budi kemudian memberikan amplop merah sebagai tanda terima kasih atas jasanya. Warna merah dipilih karena diyakini mampu menolak bala dan melindungi dari kejahatan.

Cerita lainnya datang dari era Dinasti Qin. Pada masa itu, ada iblis jahat bernama Sui yang sering mengganggu anak-anak saat mereka tidur. Anak yang disentuh oleh Sui akan mengalami gangguan mental, demam, atau bahkan meninggal dunia. Dalam upaya melindungi anak-anak mereka, para orang tua berdoa memohon perlindungan. Doa tersebut akhirnya dijawab oleh seorang peri yang memberikan delapan koin untuk melindungi anak-anak. Koin tersebut disimpan dalam amplop merah dan diletakkan di bawah bantal. Ketika Sui datang, cahaya terang dari koin tersebut mengusirnya. Tradisi ini akhirnya menyebar ke seluruh desa, meskipun ancaman dari Sui telah hilang.
Simbol Keberuntungan di Era Modern




Baca juga: Asal Muasal Sejarah Angpao dalam Perayaan Imlek 2025, Benarkah Berawal dari Menangkal Iblis Jahat?

TAG:
Sumber:


Berita Lainnya