Apa Itu Me'eraji? Tradisi Unik di Gorontalo untuk Memperingati Isra Mikraj 2025

Apa Itu Me'eraji? Tradisi Unik di Gorontalo untuk Memperingati Isra Mikraj 2025

tanda tanya-pixabay-

Apa Itu Me'eraji? Tradisi Unik di Gorontalo untuk Memperingati Isra Mikraj 2025. Isra Mikraj 2025 Jatuh pada Tanggal Berapa? Inilah Tradisi Unik di Indonesia Untuk Memperingati Perjalanan Nabi Muhammad SWA Dari Masjidil Haram ke Masjidi Aqsa. Tradisi Unik Me’eraji di Gorontalo, Perayaan Isra Mikraj 2025 yang Sarat Makna

Isra Mikraj 2025 semakin dekat, dan umat Muslim di Indonesia bersiap menyambut momen penuh makna ini dengan berbagai tradisi khas di setiap daerah. Perayaan Isra Mikraj, yang memperingati perjalanan agung Nabi Muhammad SAW menuju Sidratul Muntaha, kerap dirayakan dengan cara yang unik dan sarat nilai budaya lokal.



Salah satu tradisi yang menarik perhatian adalah Me’eraji, perayaan khas masyarakat Gorontalo. Tradisi ini menjadi simbol penghormatan atas peristiwa spiritual Nabi Muhammad SAW sekaligus pengingat bahwa bulan suci Ramadan semakin dekat.
Apa Itu Tradisi Me’eraji?

Dilansir dari kanal YouTube Basir Mohamad pada 23 Januari 2025, Me’eraji adalah tradisi membaca naskah aksara Arab yang ditulis dalam bahasa Gorontalo. Biasanya, Me’eraji digelar pada malam 27 Rajab, tepat di hari peringatan Isra Mikraj. Tradisi ini dilakukan secara turun-temurun dan menjadi salah satu warisan budaya masyarakat Gorontalo yang tetap dilestarikan hingga kini.

Proses pembacaan naskah Me’eraji dilakukan pada sepertiga malam. Naskah tersebut menceritakan perjalanan Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW, mulai dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa, hingga perjalanan menuju Sidratul Muntaha dengan menaiki buroq.
Ritual Pelaksanaan Me’eraji




Sebelum tradisi Me’eraji dimulai, masyarakat Gorontalo biasanya menggelar doa bersama atau tahlilan. Doa ini dilakukan untuk memohon keberkahan dan menanamkan rasa syukur atas nikmat Allah SWT.

Selain itu, terdapat beberapa persiapan khas dalam tradisi ini. Misalnya, kain putih digunakan sebagai alas, menyan dan api dinyalakan sebagai simbol penyucian, dan air putih disediakan untuk melengkapi ritual. Setelah itu, pembacaan naskah Me’eraji dilakukan dengan penuh khidmat.

Tradisi Me’eraji bukan hanya sekadar perayaan, tetapi juga menjadi momen refleksi spiritual bagi masyarakat Gorontalo. Melalui pembacaan naskah ini, mereka mengenang perjalanan Nabi Muhammad SAW sekaligus memperkuat iman dan rasa syukur menjelang Ramadan.

Baca juga: Isra Mikraj 2025 Jatuh pada Tanggal Berapa? Inilah Tradisi Unik di Indonesia Untuk Memperingati Perjalanan Nabi Muhammad SWA Dari Masjidil Haram ke Masjidi Aqsa

TAG:
Sumber:


Berita Lainnya