Abidzar Al-Ghifari Dikritik Natizen Usai Ogah Nonton Drakor A Business Proposal, Ingin Kembangkan Karakter Sendiri Lewat Film Remake My Business Proposal

Abidzar Al-Ghifari Dikritik Natizen Usai Ogah Nonton Drakor A Business Proposal, Ingin Kembangkan Karakter Sendiri Lewat Film Remake My Business Proposal

Abidzar-Instagram-

Abidzar Al-Ghifari Dikritik Natizen Usai Ogah Nonton Drakor A Business Proposal, Ingin Kembangkan Karakter Sendiri Lewat Film Remake My Business Proposal. Abidzar Jadi Sorotan: Kritik Netizen atas Keputusannya di Film Remake "My Business Proposal"

Aktor muda berbakat, Abidzar, kini tengah menjadi perbincangan hangat di media sosial. Hal ini terjadi setelah pernyataannya dalam sebuah wawancara mengenai perannya di remake film Indonesia My Business Proposal menuai kontroversi.



Dalam wawancara tersebut, Abidzar mengungkapkan bahwa ia hanya menonton episode pertama dari versi drama Korea Business Proposal sebelum memutuskan untuk berhenti menontonnya. Alasannya? Ia ingin membangun karakter dengan pendekatan dan interpretasinya sendiri, tanpa dipengaruhi oleh akting dari pemeran versi original.

“Gue sempet nonton di episode 1 cuma memutuskan untuk berhenti, karena pada akhirnya ini adalah karakter yang gue buat sendiri bersama director gitu,” ujar Abidzar dalam wawancara yang dikutip dari akun Twitter @dippieu.

Keputusan ini, meskipun bertujuan untuk menunjukkan orisinalitas, justru memicu gelombang kritik dari netizen. Banyak yang menyayangkan langkahnya, menganggap bahwa memahami versi asli dari karakter merupakan bagian penting dalam proses adaptasi.
Kritik Netizen atas Pendekatan Abidzar




Sejak pernyataannya tersebar, berbagai reaksi negatif mulai bermunculan di media sosial. Para netizen menyoroti kurangnya riset yang dilakukan Abidzar, yang menurut mereka berdampak pada penghayatan karakternya di film remake ini.

“Pada umumnya kalau mau remake harusnya para pemeran itu nonton/baca/riset dulu versi originalnya yang mau di-remake. Ini, kalau nonton aja enggak, gimana mau mendalami karakternya?” tulis seorang pengguna Twitter dengan akun @dippieu.

Netizen lain juga menyoroti pentingnya riset, baik dari drama maupun sumber lain seperti webtoon. “Minimal ya, kalau nggak nonton dramanya, baca webtoonnya, biar tahu karakter cowoknya tuh gimana. Boleh deh bikin karakter atau keunikan menurut lo, tapi ya perlu banget riset karakter cowoknya, biar bisa nge-remake atau memodifikasi,” tambah akun @melidyanWu.

Tak berhenti di situ, beberapa netizen membandingkan Abidzar dengan aktor-aktor Indonesia lainnya yang dikenal selalu mendalami peran dalam adaptasi. “Bayangin dah, aktor chungmuro Indonesia kayak Reza Rahadian, Vino G. Bastian, sama Herjunot Ali aja pas mau meranin karakter fiksi yang sudah ada sebelumnya nggak nyiptain karakter mereka sendiri, tapi mendalami karakter,” komentar akun @jenaarubyjane.
Ariel Tatum Tampilkan Pendekatan Berbeda

Berbeda dengan Abidzar, Ariel Tatum yang juga membintangi film ini, mengaku memiliki pendekatan yang lebih konvensional. Dalam wawancaranya, Ariel menyebutkan bahwa ia menonton drama originalnya terlebih dahulu sebagai bagian dari proses pendalaman karakter.

“Aku memang memutuskan untuk menonton series-nya secara keseluruhan, secara utuh dulu sebelum aku baca skenario dalam format film,” ujar Ariel yang juga dikutip dari akun @dippieu.

Pendekatan Ariel ini mendapat apresiasi dari netizen, yang menganggapnya sebagai upaya profesional untuk menghormati sumber materi dan memenuhi ekspektasi penonton.
Tantangan Besar Film Remake "My Business Proposal"

Sebagai remake dari drama Korea yang sangat populer, My Business Proposal versi Indonesia sebenarnya telah mendapatkan antusiasme besar sejak diumumkan. Namun, dengan munculnya kontroversi ini, banyak yang mulai mempertanyakan kualitas adaptasi dan kemampuan para aktor dalam menghadirkan karakter sesuai ekspektasi.

TAG:
Sumber:


Berita Lainnya