Siapa BEM UI yang Diam Usai Ditantang KKN di Papua hingga Disumbang Gaji Sampai Pensiun? Imbas Kritik Kinerja TNI hingga Disebut Langgar HAM

Siapa BEM UI yang Diam Usai Ditantang KKN di Papua hingga Disumbang Gaji Sampai Pensiun? Imbas Kritik Kinerja TNI hingga Disebut Langgar HAM

Siapa BEM UI yang Diam Usai Ditantang KKN di Papua hingga Disumbang Gaji Sampai Pensiun? Imbas Kritik Kinerja TNI hingga Disebut Langgar HAM-PEXEL-

Siapa BEM UI yang Diam Usai Ditantang KKN di Papua hingga Disumbang Gaji Sampai Pensiun? Imbas Kritik Kinerja TNI hingga Disebut Langgar HAM

Seorang TNI menantang Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) untuk melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di wilayah Papua.



Tantangan ini muncul sebagai respons terhadap kritik yang dilayangkan oleh BEM UI terhadap TNI terkait dugaan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) di Papua.

Pada awalnya, tersebar luas di berbagai media sosial bahwa beberapa anggota TNI diduga terlibat dalam kasus penganiayaan terhadap penduduk Papua. Hal ini menarik perhatian serius dari BEM UI.

Baca juga: Nama Akun IG Vadel Badjideh Pacar Lolly Viral di Sosmed, Anak Siapa? Cek Profil Lengkap hingga Alasannya Viral



×

Baca juga: Suguhan Lebaran Resep Cookies Cokelat Mudah Tanpa Cetakan, Anti Ribet dan Dijamin Rasanya Lezat: Modal Rp 50 Ribu Saja

Baca juga: Siapa Orang Tua Vadel Badjideh? Cek Profil Lengkap Pacar Lolly Anak Nikita Mirzani yang Viral, Akun IG, Usia hingga Fakta Menarik

Melalui akun Instagram resminya, @bemui_official, BEM UI dengan tegas mengutuk dugaan pelanggaran HAM tersebut dan menyerukan kepada TNI untuk menghentikan tindakan semacam itu di wilayah Papua.

“Beberapa tahun terakhir kondisi ini jelas-jelas telah melanggar kewajiban negara dalam menegakkan Hak Asasi Manusia yang termaktub dalam konstitusi dan undang-undang, oleh karena itu sudah semestinya Indonesia sungguh-sungguh menyikapi pelanggaran HAM di Papua dengan mengadakan investigasi seluruh dan memastikan berjalannya proses hukum yang adil dan transparan.” ujar BEM UI.

“Pemerintah juga harus mengutamakan pendekatan dialog dalam merespon aspirasi masyarakat bukan pendekatan kekerasan yang melenggangkan pelanggaran HAM” Sambungnya.

Tidak disangka, tanggapan BEM UI tersebut memicu reaksi dari sejumlah anggota TNI, termasuk Babinsa dan pasukan khusus seperti satuan Gultor, Denjaka, Kopaska, dan Marinir.

Dengan tujuan ingin menggambarkan realitas tugas mereka di Papua, para prajurit TNI menantang BEM UI untuk mengadakan KKN di wilayah tersebut.

Lanjutan,

Sumber:


BERITA TERKAIT

Berita Lainnya