Siapa Guru SMAN 1 Mempawah yang Bertanya 'Siapa yang Mendatangkan Banjir?' Benarkah Mengajar Biologi?
![Siapa Guru SMAN 1 Mempawah yang Bertanya 'Siapa yang Mendatangkan Banjir?' Benarkah Mengajar Biologi?](https://www.surabayainside.com/uploads/large/a8977fe5c3562c6d561ec90992e8ab41.png)
Endang-Instagram-
Siapa Guru SMAN 1 Mempawah yang Bertanya 'Siapa yang Mendatangkan Banjir?' Benarkah Mengajar Biologi? Banjir Menjadi Sorotan, Kelalaian SMAN 1 Mempawah Jadi Perdebatan Panas
Baru-baru ini, terjadi peristiwa yang menghebohkan di SMAN 1 Mempawah, Kalimantan Barat, terkait kelalaian yang merugikan sejumlah siswa. Salah satu kejadian yang memicu perdebatan adalah sebuah komentar kontroversial yang terlontar dari seorang guru di sekolah tersebut. Kasus ini menjadi perhatian publik setelah sekitar 115 siswa melakukan unjuk rasa untuk mengungkapkan kekecewaan mereka terhadap kelalaian pihak sekolah yang berujung pada ketidakmampuan beberapa siswa untuk mendaftar di program SNBP (Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi).
Kelemahan Dalam Penginputan Data PPDS
Kasus ini bermula dari ketidakmampuan pihak SMAN 1 Mempawah dalam menginput data PPDS (Pendaftaran Peserta Didik Sekolah) yang berakibat pada sejumlah siswa yang memenuhi syarat untuk mengikuti SNBP 2025, namun gagal mendaftar karena kelalaian tersebut. Kejadian ini membuat para siswa merasa dirugikan dan merasa harus mengambil tindakan.
Mereka pun melancarkan aksi unjuk rasa di depan sekolah untuk menyuarakan kekecewaan mereka terhadap pihak sekolah, yang menurut mereka tidak bertanggung jawab atas kelalaian tersebut. Dalam aksi tersebut, para siswa meminta agar pihak sekolah memberikan penjelasan mengenai alasan ketidakmampuan mereka untuk mendaftar ke dalam sistem.
Klarifikasi Dari Wakil Kepala Sekolah
Menanggapi hal tersebut, Wakil Kepala Sekolah SMAN 1 Mempawah, Febrini, segera memberikan klarifikasi melalui sebuah video yang diunggah di media sosial. Dalam video tersebut, Febrini meminta maaf kepada para siswa yang terdampak dan mengakui bahwa kelalaian ini adalah kesalahan pihak sekolah. Dia menjelaskan bahwa masalah tersebut terjadi karena kesalahan dalam penginputan data yang seharusnya dilakukan lebih hati-hati.
"Saya secara pribadi meminta maaf kepada semua siswa yang terpengaruh oleh kejadian ini. Kami mengakui kesalahan kami dan berkomitmen untuk bertanggung jawab," ujar Febrini dalam klarifikasinya.
Febrini juga menambahkan bahwa sekolah akan memberikan bimbingan belajar (bimbel) gratis kepada para siswa yang gagal mendaftar SNBP, sebagai upaya untuk membantu mereka mempersiapkan ujian yang akan datang. Selain itu, pihak sekolah berencana untuk berkoordinasi dengan panitia PPDS untuk memastikan agar data siswa dapat segera diinput dengan benar, sehingga siswa yang berhak mendapatkan kesempatan untuk mengikuti seleksi perguruan tinggi.
Kontroversi Komentar Seorang Guru
Namun, klarifikasi dari Wakil Kepala Sekolah ini tidak sepenuhnya meredakan gejolak yang terjadi. Sejumlah netizen di media sosial justru menyoroti komentar yang dilontarkan oleh seorang guru di sekolah tersebut yang menjadi viral. Dalam sebuah kesempatan, seorang guru di SMAN 1 Mempawah menyatakan, "Siapa yang mendatangkan banjir?" yang dianggap sebagai reaksi yang tidak tepat terhadap masalah yang terjadi.
Komentar tersebut sontak menuai pro dan kontra di dunia maya. Beberapa orang menganggap bahwa ucapan itu mengabaikan masalah serius yang sedang dihadapi oleh para siswa, sementara yang lain berpendapat bahwa guru tersebut mungkin hanya berusaha mengalihkan perhatian dari ketegangan yang ada.
Identitas Guru yang Menjadi Sorotan