Menjadi Pasar Tradisional Ke-30 yang Dinobatkan Sebagai Pasar Terbersih Ternyata Letaknya Bukan di Semarang Atau Solo Melainkan

Menjadi Pasar Tradisional Ke-30 yang Dinobatkan Sebagai Pasar Terbersih Ternyata Letaknya Bukan di Semarang Atau Solo Melainkan

pasar-thepoorphotographer/pixabay-

Keberhasilan Pasar Rejowinangun tidak hanya terpampang pada pengakuan standar, namun juga diraihnya penghargaan sebagai pasar terbaik nasional di ajang Anugerah Pancawara 2017, khususnya dalam kategori jumlah pedagang di atas lima ratus.

Penghargaan ini merupakan pengakuan atas inovasi dan strategi yang dijalankan untuk menghidupkan kembali pasar serta mengatasi berbagai masalah pengelolaannya.



Melacak sejarah, Pasar Rejowinangun telah mengalami transformasi yang signifikan.

Pada peta kuno tahun 1923, pasar ini tercatat sebagai pasar modern yang menjadi pusat perniagaan pada masa itu.

Bangunan-bangunan di Pasar Rejowinangun mengusung arsitektur dengan dinding kayu dan atap genteng.



×

Kehadiran pasar ini juga menjadi tempat bagi masyarakat Magelang untuk menjajakan hasil perkebunan mereka kepada para penumpang kereta yang berlalu-lalang, menunggu kedatangan kereta yang akan membawa hasil dagangan mereka.

Tidak berhenti di situ, Pasar Rejowinangun terus bertransformasi.

Pada tahun 1964 hingga 1965, pasar ini mengalami renovasi besar-besaran dengan pembangunan kios-kios dan kantor pasar.

Baca juga: Siapa Mbah Benu Alias Raden Ibnu Hajar Sholeh Pranolo yang Sebenarnya? Ngaku Kontak Batin hingga Telepon Allah Sebelum Rayakan Idul Fitri pada 5 April

Sumber:


BERITA TERKAIT

Berita Lainnya