Menjadi Pasar Tradisional Ke-30 yang Dinobatkan Sebagai Pasar Terbersih Ternyata Letaknya Bukan di Semarang Atau Solo Melainkan

Menjadi Pasar Tradisional Ke-30 yang Dinobatkan Sebagai Pasar Terbersih Ternyata Letaknya Bukan di Semarang Atau Solo Melainkan

pasar-thepoorphotographer/pixabay-

Perkembangan pasar semakin berkembang pesat, terutama pada tahun 1976 ketika moda transportasi bus semakin menjamur.

Namun, tak selamanya cerita pasar ini mulus. Pada tanggal 26 Juni 2008, Pasar Rejowinangun mengalami musibah kebakaran yang melanda hampir seluruh bagian pasar.



Namun, semangat untuk bangkit tidak padam. Pada tahun 2011, Pasar Rejowinangun dibangun kembali dengan luas mencapai 24.435 meter persegi dengan dana investasi yang mencapai milyaran rupiah.

Baca juga: Profil Biodata Mbah Benu Alias Raden Ibnu Hajar Sholeh Pranolo, Punya Jemaah di Inggris, Malaysia hingga India, Viral Hari Raya pada 5 April 2024

Kini, Pasar Rejowinangun telah mengalami transformasi total. Dengan dukungan empat puluh kamera pengawas yang tersebar di setiap sudut pasar, keamanan pasar terjamin.
Tak hanya itu, fasilitas laktasi yang nyaman juga telah disediakan untuk para pengunjung yang membutuhkannya.



×

Dengan perjalanan yang penuh liku ini, Pasar Tradisional Rejowinangun telah menunjukkan bahwa transformasi menjadi pasar berstandar SNI bukanlah hal yang mustahil.

Dengan semangat inovasi dan perbaikan terus-menerus, pasar ini telah berhasil mengukir prestasi gemilang dalam sejarah pasar-pasar tradisional di Indonesia.***

 

Sumber:


BERITA TERKAIT

Berita Lainnya