Profil Tampang Noer Fajrieansyah Mantan Direktur PT dan Suami Menkomdigi Meutya Hafid Diduga Terlibat Kasus Korupsi Gula, Lengkap dari Umur, Agama dan Akun IG

Profil Tampang Noer Fajrieansyah Mantan Direktur PT dan Suami Menkomdigi Meutya Hafid Diduga Terlibat Kasus Korupsi Gula, Lengkap dari Umur, Agama dan Akun IG

Noer-Instagram-

Profil Tampang Noer Fajrieansyah Mantan Direktur PT dan Suami Menkomdigi Meutya Hafid Diduga Terlibat Kasus Korupsi Gula, Lengkap dari Umur, Agama dan Akun IG. Kejagung Diminta Bertindak Usut Keterlibatan Noer Fajrieansyah, Mantan Direktur PT Sekaligus Suami Menkomdigi Meutya Hafid Diduga Terlibat Kasus Korupsi Gula. Mengusut Tuntas Dugaan Korupsi Impor Gula: Sorotan pada Noer Fajrieansyah dan Transparansi Penegakan Hukum

Jakarta, 2 Maret 2025 – Kasus korupsi impor gula yang merugikan negara hingga ratusan miliar rupiah terus menjadi sorotan publik. Kali ini, nama Noer Fajrieansyah, mantan Direktur PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI), mencuat ke permukaan sebagai salah satu pihak yang diduga terlibat dalam skandal besar tersebut. Forum Silaturahmi Pemuda Islam (FSPI) mendesak Kejaksaan Agung (Kejagung) untuk segera mengusut tuntas dugaan keterlibatan Noer Fajrieansyah tanpa pandang bulu.



Koordinator FSPI, Zulhelmi Tanjung, menegaskan bahwa penegakan hukum harus berjalan transparan dan tanpa intervensi dari pihak mana pun, termasuk lingkaran kekuasaan. “Negara dirugikan dalam jumlah besar akibat kasus ini. Jika tidak ditindaklanjuti dengan serius, maka akan ada preseden buruk bagi penegakan hukum di Indonesia,” ujar Zulhelmi kepada wartawan, Minggu (2/3/2025).

Siapa Noer Fajrieansyah?
Noer Fajrieansyah bukanlah sosok biasa. Selain pernah menjabat sebagai Direktur PT PPI, ia juga dikenal sebagai mantan Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI). Lebih dari itu, ia adalah suami Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid. Latar belakangnya yang kuat di dunia politik dan bisnis membuat namanya semakin disorot dalam kasus ini.

FSPI menyoroti peran Noer Fajrieansyah dalam kebijakan impor gula di PT PPI. Menurut Zulhelmi, ada banyak kejanggalan dalam proses impor gula yang dilakukan oleh perusahaan tersebut. “Kebijakan impor gula di bawah kepemimpinan Noer Fajrieansyah diduga sarat dengan praktik-praktik yang merugikan negara. Kami meminta aparat penegak hukum untuk tidak ragu membongkar semua fakta yang ada,” tegasnya.


Kerugian Negara Capai Rp578 Miliar
Berdasarkan hasil audit yang telah dilakukan, kerugian negara akibat kasus korupsi impor gula mencapai Rp578 miliar. Namun, angka ini diyakini hanya sebagian kecil dari total kerugian yang sesungguhnya. Kejagung sendiri telah menetapkan sembilan tersangka baru dalam kasus ini, sebagian besar berasal dari kalangan swasta yang terlibat dalam pengolahan Gula Kristal Mentah (GKM) menjadi Gula Kristal Putih (GKP).

Salah satu nama besar yang sudah ditetapkan sebagai tersangka adalah mantan Menteri Perdagangan, Thomas Trikasih Lembong. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada tempat bagi pelaku korupsi, baik dari kalangan pejabat tinggi maupun pelaku usaha, untuk lepas dari jerat hukum.

Tidak Ada Ruang untuk Tebang Pilih
Zulhelmi menekankan pentingnya prinsip kesetaraan di hadapan hukum. “Penegakan hukum harus berjalan tanpa pandang bulu. Siapa pun yang terlibat, baik dari kalangan pejabat, pengusaha, maupun kelompok manapun, harus diproses secara hukum. Jangan sampai ada kesan bahwa ada tebang pilih dalam penanganan kasus ini,” ujarnya.

FSPI juga mengingatkan agar aparat penegak hukum tidak takut atau ragu untuk menindak tegas para pelaku korupsi, meskipun mereka memiliki kedekatan dengan kekuasaan. “Kami akan terus mengawal kasus ini hingga keadilan benar-benar ditegakkan. Masyarakat juga harus bersatu padu mengawasi jalannya proses hukum agar tidak ada celah untuk manipulasi atau intervensi,” tambah Zulhelmi.

Peran Aktif Masyarakat dalam Mengawal Keadilan
FSPI menyerukan kepada seluruh elemen masyarakat untuk turut serta mengawasi perkembangan kasus ini. Menurut Zulhelmi, partisipasi publik sangat penting untuk memastikan bahwa proses hukum berjalan secara adil dan transparan. “Masyarakat harus menjadi mata dan telinga negara. Jika ada indikasi kecurangan atau ketidakadilan, jangan ragu untuk melaporkannya,” ajaknya.

Baca juga: Dohwan vs Dae Bujin: Pertarungan Epik di Manhwa Reality Quest Chapter 155 Lengkap dengan Spoiler dan Streaming RAW Bacanya

TAG:
Sumber:

L3

Berita Lainnya