Pengacara Ungkap Alasan Harvey Moeis Tertawa Lepas saat Sidang Kasus Korupsi Timah Rp300T

Harvey Moeis--
Momen ketika Harvey Moeis tertawa di tengah sidang dugaan kasus korupsi tambang timah senilai Rp300 triliun menjadi perhatian publik.
Bahkan banyak pihak yang geram dengan sikap harvey Moeis yang terlihat tertawa lepas saat persidangan.
Banyak yang mempertanyakan sikap suami Sandra Dewi ini, terutama mengingat ia sedang menghadapi kasus serius yang dapat berujung pada hukuman berat.
Menanggapi hal tersebut, tim kuasa hukum Harvey Moeis, Andi Ahmad Nur Darwin, memberikan penjelasan mengenai ekspresi kliennya yang terlihat ceria selama persidangan. Menurut Andi, tawa Harvey muncul ketika Majelis Hakim melontarkan lelucon.
Sebagai bentuk penghormatan, Harvey dan tim hukumnya pun ikut tertawa.
"Momen ketawa ini terjadi karena saat itu, Majelis Hakim melemparkan lelucon. Masa iya kita tidak ketawa?" ungkap Andi saat menjadi bintang tamu di podcast bersama Daniel Mananta, yang dikutip pada Kamis, 6 Maret 2025.
Baca juga: Berkah Ramadan! Nomor HP Kamu Dapat Saldo DANA Gratis Rp400.000 ke Dompet Digital, Cek Cara Klaim!
Baca juga: Cara Urus NIB Syarat Pengecer Jual Gas LPG 3 Kg, Daftar di Aplikasi Atau Web OSS
Baca juga: Cara Urus NIB UMKM Untuk Pendaftaran Pangkalan Elpiji 3kg, Kebijakan Baru Penjualan LPG 3 Kilogram
Andi menambahkan, "Pasti kita ketawa. Setidaknya untuk menghormati yang memegang palu, meskipun leluconnya tidak lucu." Ia juga membagikan video yang menunjukkan lebih jelas konteks candaan yang terjadi di persidangan, yang ditujukan kepada Sandra Dewi yang hadir saat itu.
Dalam video tersebut, Majelis Hakim menyebut, "Saksi Dewi Sandra, hadir."
Sandra pun menjawab dengan lembut, "Sandra Dewi, Yang Mulia." Majelis Hakim kemudian melanjutkan, "Salah, saya kebalik ya, Dewi Sandra dan Sandra Dewi. Tapi nama istri saya sama, Diana Sandra Dewi."
Sayangnya, dalam persidangan terakhir, Harvey Moeis dijatuhi hukuman 20 tahun penjara dan denda Rp1 miliar atas keterlibatannya dalam kasus korupsi timah yang merugikan negara sebesar Rp271 triliun.
Kasus ini menjadikannya bagian dari skandal korupsi yang sangat besar.