Khutbah Jumat 7 Maret 2025, Perkuat Keimanan di Bulan Ramadhan, Evaluasi Puasa 7 Hari Pertama Ramadhan

Khutbah Jumat 7 Maret 2025, Perkuat Keimanan di Bulan Ramadhan, Evaluasi Puasa 7 Hari Pertama Ramadhan

Interior Masjid--

Khutbah Jumat 7 Maret 2025, Perkuat Keimanan di Bulan Ramadhan, Evaluasi Puasa 7 Hari Pertama Ramadhan

Ma’asyiral Muslimin, jamaah Jumat yang dirahmati Allah,



Alhamdulillah, puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang senantiasa memberikan nikmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kita semua. Dengan rahmat-Nya, kita dapat menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan ini dengan penuh semangat dan istiqamah.

Shalawat dan salam mari kita haturkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, beserta para sahabat dan pengikutnya.

Melalui mimbar yang mulia ini, khatib mengajak diri khatib sendiri, keluarga, dan semua jamaah untuk terus istiqamah dalam menjalankan ibadah, meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT, serta menjauhi semua larangan-Nya.


Sebab, tidak ada bekal yang lebih baik untuk kita bawa menuju akhirat selain ketakwaan.

Saat ini, kita sudah berada di 7 hari pertama bulan Ramadhan. Ini artinya, bulan yang penuh berkah dan ampunan ini akan segera meninggalkan kita. Mari kita sejenak evaluasi ibadah-ibadah yang telah kita lakukan selama bulan Ramadhan ini.

Sudah benarkah ibadah yang kita jalankan, mulai dari puasa, shalat, zakat, dan lainnya?

Puasa diwajibkan oleh Allah SWT bukan untuk membuat kita merasa lapar dan dahaga, tetapi untuk mendidik kita menjadi hamba yang bertakwa. Sebagaimana Allah berfirman dalam Al-Qur’an: “Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (QS Al-Baqarah [2]: 183).

Ayat ini menegaskan bahwa puasa seharusnya menjadi mediator bagi kita untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah. Mari kita evaluasi kembali, apakah puasa yang kita jalankan selama ini telah menjadikan kita hamba yang bertakwa? Apakah ibadah kita selama bulan Ramadhan ini memberikan dampak positif dalam hidup kita?

Cara paling mudah untuk mengetahui apakah ibadah puasa kita diterima adalah dengan melihat semangat dan konsistensi kita dalam beribadah setelah bulan Ramadhan. Jika kita tetap semangat, itu menunjukkan bahwa ibadah kita diterima.

Namun, jika semangat kita menurun, bisa jadi ibadah kita ditolak oleh Allah.

TAG:
Sumber:


Berita Lainnya