Khutbah Jumat 7 Maret 2025, Perkuat Keimanan di Bulan Ramadhan, Evaluasi Puasa 7 Hari Pertama Ramadhan

Interior Masjid--
Imam Ibnu Rajab dalam Kitab Lathaiful Ma’arif menyatakan, “Tanda-tanda diterimanya ketaatan adalah dengan konsisten terus beribadah setelahnya. Dan tanda-tanda ditolaknya ketaatan adalah dengan melakukan kemaksiatan setelahnya.”
Puasa, sama halnya dengan shalat, menjanjikan kebaikan bagi orang-orang yang melakukannya. Namun, banyak yang masih bermaksiat meskipun telah melaksanakan shalat. Ini bisa disebabkan oleh tidak terpenuhinya aturan-aturan saat beribadah. Jika puasa kita tidak meningkatkan ketakwaan, mungkin ada yang salah dalam pelaksanaannya.
Salah satu perbuatan yang dapat merusak pahala puasa adalah berbohong, berkata kotor, dan membicarakan keburukan orang lain. Nabi Muhammad SAW bersabda, “Puasa adalah benteng, selama engkau tidak membakarnya. Para sahabat bertanya, dengan apa bisa membakarnya? Nabi menjawab: dengan berbohong, berkata kotor, membicarakan keburukan orang lain, dan adu domba.” (HR An-Nasa’i).
Mari kita koreksi diri, sudahkah kita meninggalkan perbuatan-perbuatan yang merusak pahala puasa selama bulan Ramadhan ini? Jika sudah, bersyukurlah kepada Allah yang telah memberikan kita pertolongan. Jika belum, tidak heran jika puasa kita tidak memberikan efek positif.
Demikian khutbah Jumat mengenai evaluasi ibadah puasa selama bulan Ramadhan.
Semoga khutbah ini membawa manfaat dan keberkahan bagi kita semua, serta menjadikan kita hamba yang istiqamah dalam menjalankan semua perintah dan menjauhi larangan-Nya. Amin ya rabbal alamin.