Profil Tampang Awirachma Food Vlogger Asal Surabaya yang Viral Usai Sebut Penjual Jutek saat Review Bakso, Lengkap: Umur, Agama dan Akun IG

Awi-Instagram-
Profil Tampang Awirachma Food Vlogger Asal Surabaya yang Viral Usai Sebut Penjual Jutek saat Review Bakso, Lengkap: Umur, Agama dan Akun IG
11 12 dengan Codeblu, Food Vlogger Asal Surabaya Awirachma Sebut Penjual Jutek saat Review Bakso Tuai Pro Kontra. Kontroversi Review Bakso Prasmanan Awirachma: Antara Kebebasan Konten dan Etika UMKM
Jakarta, 10 Maret 2025 – Nama food blogger ternama, Awirachma, kembali menjadi buah bibir di media sosial. Kali ini, gara-gara unggahan video review bakso prasmanan pinggir jalan yang diunggah pada 6 Maret 2025. Alih-alih mendapat pujian, konten tersebut justru memicu perdebatan sengit antarwarganet. Apa yang sebenarnya terjadi?
Awal Mula Kontroversi: Dari Permintaan Followers Hingga Perlakuan "Jutek" Penjual
Melalui akun Instagram @awirachma , blogger yang akrab disapa Awira ini mengungkapkan bahwa video tersebut dibuat atas permintaan followers-nya. Banyak yang penasaran dengan bakso prasmanan legendaris di kawasan Jakarta Selatan. Sebelum merekam, Awira mengaku sudah meminta izin kepada salah satu penjual. "Mas-nya mengizinkan dengan senang hati," tulisnya dalam keterangan video.
Namun, situasi berubah ketika penjual yang lebih senior—yang ia sebut sebagai "bapak"—menunjukkan sikap kurang ramah. "Bapaknya jutek banget, bahkan terkesan meremehkan. Padahal saya sudah beli," keluh Awira. Ia juga menyebut sang penjual bersikap kasar tidak hanya kepadanya, tetapi juga pembeli lain.
Insiden Pemadaman Lampu dan Larangan Merekam
Konflik memuncak ketika sang penjual tiba-tiba meminta seseorang untuk mencabut lampu penerangan di sekitar gerobak. "Dia bilang, 'Ayo dicabut (lampu)'. Untung saya bawa lighting sendiri," ujar Awira sambil tertawa getir. Tak lama berselang, ia dilarang melanjutkan perekaman dengan nada tinggi. Merasa tidak nyaman, Awira memutuskan menghentikan review dan meninggalkan lokasi.
"Sebagai pembeli, saya pengin marah. Tapi... eh, ternyata belum buka puasa, jadi nggak ada tenaga buat marah," canda Awira dalam video yang kini telah ditonton lebih dari 500 ribu kali itu.
Reaksi Warganet: Dukungan vs. Kecaman
Video tersebut langsung memicu perang komentar di media sosial. Sebagian netizen mendukung Awira, menganggap sikap penjual terlalu berlebihan. "Namanya juga konten kreator, masa nggak boleh direkam? Itu hak konsumen juga," tulis akun @dewi_kuliner.
Di sisi lain, banyak yang mengecam tindakan Awira. Mereka menilai unggahan itu tidak etis karena berpotensi merugikan usaha kecil. "Bapaknya sudah bilang nggak suka direkam, tapi tetap diposting. Ini bisa menjatuhkan UMKM hanya karena masalah personal," kritik @rizkyprasetyo17.
Sorotan Etika Konten Kreator dan Hak Privasi UMKM
Kontroversi ini mengundang komentar dari sesama kreator, seperti Sahil Mulachela. Ia menyoroti pentingnya menghormati hak privasi subjek konten. "Bapaknya sudah jelas tidak nyaman. Video seperti ini bisa merusak reputasi usaha, bukan karena rasa baksonya, tapi karena penjualnya ogah dijadikan konten," tulisnya di kolom komentar.
Pakar media sosial, Dian Mariani, menambahkan, "Konten kreator perlu memahami batasan. Meski tujuannya review, mereka harus menghargai keputusan penjual yang menolak direkam. Apalagi UMKM rentan secara finansial."