Apakah The Monkey Akan Lanjut ke Season 2?

Apakah The Monkey Akan Lanjut ke Season 2?

The monkey-Instagram-

Apakah The Monkey Akan Lanjut ke Season 2? The Monkey (2025): Akhir yang Menegangkan, Misteri yang Mengusik, dan Simbolisme Kematian yang Menakutkan

Peringatan: Artikel ini mengandung spoiler lengkap film The Monkey (2025)!



Film horor The Monkey (2025), garapan sutradara Oz Perkins dan produser James Wan, mengakhiri kisahnya dengan ledakan kehancuran yang mengerikan sekaligus penuh makna. Dari adegan darah yang membanjiri layar hingga kemunculan sosok supernatural misterius, akhir film ini meninggalkan penonton dengan seribu tanya. Apa arti semua ini? Mari kita bedah lebih dalam!

1. Siapa yang Selamat? Duka dan Tanggung Jawab di Tengah Kehancuran
Setelah aksi boneka monyet yang memicu kekacauan global, hanya dua karakter utama yang tersisa: Hal (ayah) dan Petey (putranya). Mereka menyaksikan sendiri bagaimana kota luluh lantak akibat ulah boneka tersebut—mulai dari kecelakaan pesawat, kereta bayi terbakar, hingga mayat berserakan di jalan. Namun, selamat dari maut tak lantas membawa ketenangan.

Dalam adegan penuh tensi, Hal dan Petey terlihat melintasi kota yang porak-poranda. Mereka sadar bahwa boneka monyet—yang kini mereka bawa—adalah sumber malapetaka. Tanggung jawab besar ada di pundak mereka. Di tengah perjalanan, saat lampu merah menyala, sosok misterius berwajah pucat menunggang kuda melintas di depan mobil. Hal pun "mengangguk" ke arahnya, seolah mengakui takdir yang harus dijalani.



Pertanyaannya: Mengapa mereka selamat? Apakah ini pertanda bahwa mereka terpilih untuk menjaga boneka tersebut? Atau justru menjadi tanda bahwa kematian masih mengintai?

2. Asal-Usul Boneka Monyet: Misteri yang Sengaja Dibiarkan Gelap
Sepanjang film, penonton hanya diberi informasi minimal tentang asal-usul boneka monyet. Yang jelas, boneka ini memiliki kekuatan jahat: setiap kali kuncinya diputar, seseorang harus mati . Namun, pemutar kunci (dalam hal ini, Hal) kebal dari kematian. Inilah yang membuatnya bertahan hingga akhir.

Oz Perkins, dalam wawancara dengan IGN, menegaskan bahwa ia sengaja tidak mengungkap latar belakang boneka tersebut. "Saya lelah dengan film yang selalu menjelaskan asal-usul kejahatan. Misalnya, 'Oh, ini ditemukan di gua di India.' Tidak, saya ingin misteri tetap hidup," katanya.

Keputusan ini sejalan dengan tema film: kejahatan bisa datang kapan saja, tanpa alasan . Boneka monyet bukan sekadar objek terkutuk, melainkan simbol takdir yang tak terkendali. Siapa pun bisa jadi korban, bahkan tanpa kesalahan.

3. Perbedaan Film dan Cerita Stephen King: Dari Simbal ke Drum, dari Danau ke Kota
Bagi penggemar Stephen King, akhir film ini mungkin mengejutkan. Dalam cerita asli King, Hal berusaha membuang boneka ke danau, tapi suara tabuhan simbal terus terdengar, diikuti kematian massal ikan. Namun, Perkins mengambil arah berbeda:

Perubahan Alat Musik : Boneka monyet di film memainkan drum, bukan simbal. Alasannya? Hak cipta . Produser James Wan mengungkap bahwa Disney mengklaim simbal sebagai milik mereka (mirip mainan di Toy Story ). "Drum lebih murah dan bebas masalah hukum," canda Perkins.
Kematian yang "Acak" : Stephen King memuji pendekatan Perkins. Dalam film, kematian tidak hanya menimpa karakter sampingan, tapi benar-benar acak dan tak terduga . "Anda bisa bangun di pagi hari biasa, lalu tiba-tiba semuanya hancur. Itulah kehidupan," kata King.
Perkins juga menambahkan elemen baru: kehancuran kota besar alih-alih tragedi terisolasi. Ini memperkuat pesan bahwa kejahatan bisa mengglobal, tak peduli seberapa kecil sumbernya.

TAG:
Sumber:


Berita Lainnya