Kronologi Fajar Widyadharma Lukman Sumaatmaja Mantan Kapolres Ngada yang Terbongkar Skandal Pedofil Hingga Sewa Anak Lewat Apk MiChat untuk Buat Video Porno

Fajar-Instagram-
Kronologi Fajar Widyadharma Lukman Sumaatmaja Mantan Kapolres Ngada yang Terbongkar Skandal Pedofil Hingga Sewa Anak Lewat Apk MiChat untuk Buat Video Porno. Skandal Kapolres Ngada Nonaktif: Pesan Anak di Bawah Umur Melalui Aplikasi MiChat, Terungkap di Polda NTT
Kasus yang melibatkan mantan Kapolres Ngada, AKBP Fajar Widyadharma Lukman Sumaatmaja, terus mengundang perhatian publik. Tak hanya tersandung kasus penyalahgunaan narkoba, pria berpangkat perwira menengah ini juga diduga terlibat dalam tindakan pencabulan anak di bawah umur. Yang lebih mencengangkan, korban diduga dipesan melalui seorang perempuan berinisial F menggunakan aplikasi MiChat.
Pengungkapan kasus ini disampaikan oleh Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Nusa Tenggara Timur (NTT), Kombes Patar Silalahi, dalam konferensi pers di Mapolda NTT pada Selasa (11/3). Dalam keterangannya, Patar menjelaskan bahwa AKBP Fajar memesan korban melalui perantara seorang wanita berinisial F.
"F yang bersangkutan diminta oleh AKBP Fajar untuk mencari anak-anak dan membawanya ke kamar hotel tempatnya menginap," ungkap Patar.
Modus Operandi dan Imbalan Rp3 Juta
Menurut Patar, perempuan berinisial F memenuhi permintaan AKBP Fajar dengan imbalan uang tunai sebesar Rp3 juta. Korban yang masih di bawah umur itu kemudian dihadirkan di salah satu hotel di Kota Kupang pada 11 Juni 2024.
"Setelah mendapatkan order tersebut, F dibayar atau diberi imbalan sebesar Rp3 juta secara tunai," tambah Patar.
Sebelum dibawa ke kamar hotel, korban sempat diajak berkeliling oleh AKBP Fajar dan F. Mereka mengajak korban makan dan berjalan-jalan. Aktivitas ini dilakukan sebagai upaya untuk membuat korban merasa nyaman sebelum dibawa ke lokasi kejadian.
"Korban hanya diajak main-main, jalan-jalan, dan makan. Ini adalah bagian dari modus operandi mereka," kata Patar.
Perkenalan Melalui Aplikasi MiChat
Dari hasil penyelidikan, diketahui bahwa hubungan antara AKBP Fajar dan perempuan berinisial F berawal dari aplikasi MiChat. Aplikasi ini sering digunakan untuk berbagai tujuan, termasuk transaksi ilegal. F juga diketahui pernah menerima bayaran untuk "melayani" AKBP Fajar sebelum akhirnya diminta mencari anak perempuan untuk dibawa ke hotel.