Mengenal Sosok Rohmat Setiawan dan Aris Setyawan di Balik Kasus Penipuan Rp30 Miliar yang Menewaskan Kent Lisandi

Kent-Instagram-
Mengenal Sosok Rohmat Setiawan dan Aris Setyawan di Balik Kasus Penipuan Rp30 Miliar yang Menewaskan Kent Lisandi. Dunia maya kini tengah ramai membicarakan dua nama, Rohmat Setiawan dan Aris Setyawan , yang terlibat dalam kasus penipuan besar-besaran senilai Rp30 miliar. Kasus ini menjadi sorotan publik setelah salah satu korban, Kent Lisandi , seorang pria asal Bandung berusia 35 tahun, meninggal dunia diduga akibat serangan jantung pada Senin, 10 Maret 2025. Kepergian Kent menyisakan duka mendalam bagi keluarga serta rekan-rekannya, termasuk sang sahabat sekaligus kuasa hukumnya, Dr. Benny Wullur .
Namun, siapa sebenarnya Rohmat Setiawan dan Aris Setyawan? Mengapa mereka disebut-sebut sebagai tokoh utama di balik tragedi ini? Artikel ini akan mengupas tuntas profil kedua sosok tersebut, serta kronologi kasus penipuan yang membuat Kent Lisandi kehilangan nyawanya.
Siapakah Rohmat Setiawan?
Rohmat Setiawan adalah salah satu nama yang disebut-sebut dalam kasus ini. Ia diketahui merupakan rekan bisnis dari Aris Setyawan , oknum yang diduga memulai skema bisnis mencurigakan tersebut. Dari informasi yang beredar, Rohmat adalah orang yang pertama kali menerima transfer uang dari Kent Lisandi. Uang tersebut ditransfer ke rekening milik Rohmat di Maybank , bank tempat Aris bekerja.
Menurut pengacara Kent Lisandi, Dr. Benny Wullur, Rohmat Setiawan adalah sosok sentral dalam transaksi finansial yang dilakukan. Namun, alih-alih menggunakan uang tersebut untuk tujuan bisnis seperti yang dijanjikan, Rohmat justru diduga menyalahgunakannya. Saat ini, Rohmat telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Polres Metro Jakarta Pusat . Penetapan status tersangka ini menjadi langkah awal dalam upaya pengungkapan kasus yang telah merenggut nyawa Kent Lisandi.
Meski demikian, masih banyak misteri yang menyelimuti peran Rohmat dalam kasus ini. Apakah ia benar-benar bertindak atas nama dirinya sendiri, atau hanya menjadi "alat" dari oknum lain yang lebih berkuasa? Pertanyaan ini masih menjadi bahan spekulasi publik hingga saat ini.
Profil Aris Setyawan: Branch Manager Maybank yang Diduga Terlibat
Di sisi lain, ada sosok Aris Setyawan , yang juga tidak kalah kontroversial. Aris diketahui menjabat sebagai branch manager (kepala cabang) Maybank cabang Cilegon . Sebagai seorang profesional yang seharusnya menjaga integritas perusahaan, Aris justru diduga terlibat dalam skema penipuan ini.
Benny Wullur mengungkapkan bahwa Aris-lah yang pertama kali mengajak Kent Lisandi untuk berbisnis. Tidak hanya itu, Aris juga memperkenalkan Kent kepada Rohmat Setiawan, yang kemudian menjadi penerima uang hasil transfer Kent. Aris bahkan sempat menjamin bahwa investasi yang ditawarkan aman dan menguntungkan. Namun, fakta di lapangan berkata lain. Alih-alih untung, Kent malah kehilangan Rp30 miliar tanpa jejak yang jelas.
Keterlibatan Aris dalam kasus ini semakin memperkeruh citra Maybank sebagai salah satu bank terbesar di Indonesia. Oleh karena itu, pihak kuasa hukum Kent Lisandi telah melayangkan somasi kepada Maybank pada 11 Desember 2024 lalu. Somasi ini dilakukan untuk menuntut pertanggungjawaban bank terhadap perilaku oknum pegawainya yang merugikan nasabah.
Kronologi Penipuan Rp30 Miliar yang Berujung Tragedi
Kasus ini bermula ketika Kent Lisandi diajak oleh Aris Setyawan untuk berinvestasi dalam sebuah proyek bisnis. Aris meyakinkan Kent bahwa proyek tersebut memiliki potensi keuntungan besar, sehingga Kent pun tertarik untuk bergabung. Untuk mendukung proyek tersebut, Kent diminta mentransfer sejumlah uang ke rekening milik Rohmat Setiawan di Maybank.
Awalnya, Kent percaya karena Aris memberikan jaminan bahwa uang tersebut akan digunakan sesuai perjanjian. Namun, seiring berjalannya waktu, Kent mulai menyadari bahwa uangnya tidak kunjung menghasilkan keuntungan seperti yang dijanjikan. Ketika ia mencoba menanyakan hal ini kepada Aris dan Rohmat, jawaban yang diberikan selalu mengambang dan tidak memuaskan.
Tekanan mental dan finansial yang dialami Kent akhirnya memuncak. Pada Senin, 10 Maret 2025, Kent Lisandi dinyatakan meninggal dunia akibat serangan jantung. Keluarga dan kerabat dekat meyakini bahwa tekanan akibat kasus penipuan ini menjadi penyebab utama meninggalnya Kent.
Reaksi Publik dan Langkah Hukum yang Diambil
Kepergian Kent Lisandi secara mendadak memicu kemarahan publik terhadap pelaku penipuan. Banyak pihak menuntut agar Rohmat Setiawan dan Aris Setyawan dihukum seberat-beratnya atas perbuatan mereka. Selain itu, masyarakat juga menyoroti tanggung jawab Maybank dalam kasus ini. Sebagai institusi keuangan besar, Maybank seharusnya melakukan pengawasan lebih ketat terhadap para pegawainya agar tidak terjadi penyalahgunaan jabatan.