Profil Tampang Situr Wijaya Wartawan Media Online yang Ditemukan Tewas di Hotel D'Paragon Jakarta Barat, Lengkap: Umur, Agama dan Akun Instagram

Situr-Instagram-
Profil Tampang Situr Wijaya Wartawan Media Online yang Ditemukan Tewas di Hotel D'Paragon Jakarta Barat, Lengkap: Umur, Agama dan Akun Instagram. Kronologi Kematian Situr Wijaya Wartawan Media Online yang Ditemukan Tewas di Hotel D'Paragon Jakarta Barat, Benarkah Dibunuh? Siapa Situr Wijaya? Wartawan Media Online yang Ditemukan Tewas di Hotel D'Paragon Jakarta Barat, dengan Luka Sayatan di Leher. Misteri Kematian Wartawan Media Online di Jakarta: Pembunuhan atau Musibah?
Sebuah peristiwa tragis terjadi pada Jumat, 4 April 2025, yang menggemparkan dunia jurnalistik Indonesia. Seorang wartawan media online bernama Situr Wijaya ditemukan tewas di salah satu hotel di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Korban, yang berasal dari Palu, Sulawesi Tengah, ditemukan tak bernyawa di dalam kamar Hotel D'Paragon tempat ia menginap. Penemuan jasadnya memicu spekulasi luas, termasuk kemungkinan bahwa ia menjadi korban pembunuhan.
Penemuan Awal dan Identitas Korban
Jenazah Situr Wijaya pertama kali ditemukan oleh petugas hotel. Menurut keterangan pihak kepolisian, korban adalah seorang pria berusia 33 tahun yang dikenal sebagai pemilik media online Insulteng.id. Selain itu, almarhum juga pernah berkarier sebagai kontributor untuk beberapa stasiun televisi dan radio swasta. Situr merupakan sosok yang cukup dikenal di kalangan jurnalis daerah maupun nasional.
Kasat Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Arfan Zulkan Sipayung, menyampaikan bahwa jenazah korban ditemukan di kamar hotel yang disewanya. "Ini adalah jenazah warga asal Palu," ungkapnya saat memberikan keterangan kepada media. Namun, penyebab pasti kematian Situr masih belum dapat dipastikan karena polisi masih menunggu hasil autopsi dan visum.
Indikasi Kekerasan Fisik
Pemeriksaan awal menunjukkan adanya lebam di bagian tubuh korban. Meski tidak ada bekas luka di wajah, lebam tersebut terlihat di area badan korban. Hal ini membuat pihak kepolisian semakin curiga bahwa kematian Situr bukanlah hal yang wajar. "Untuk bekas penganiayaan atau luka akibat benda tumpul, kami belum menemukan indikasi tersebut. Namun, semua kemungkinan tetap terbuka," ujar AKBP Arfan.
Selain itu, kuasa hukum keluarga korban, Rogate Oktoberius Halawa, mengungkapkan fakta lain yang semakin memperkuat dugaan pembunuhan. Berdasarkan foto-foto jenazah yang diperoleh keluarga, korban terlihat mengeluarkan darah dari hidung dan mulutnya. Tak hanya itu, ada luka memar di wajah dan sekujur tubuh korban. Yang lebih mencurigakan, ditemukan pula luka sayatan di bagian leher belakang Situr Wijaya.
"Melihat kondisi korban seperti ini, keluarga memiliki dugaan kuat bahwa Situr meninggal akibat tindak pidana pembunuhan," kata Rogate dengan nada serius. Ia menambahkan bahwa pihak keluarga telah melaporkan kasus ini ke Polda Metro Jaya untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Penyelidikan Awal dan Pemeriksaan Saksi
Sebagai langkah awal, Polres Metro Jakarta Barat telah memeriksa tiga orang saksi yang merupakan karyawan Hotel D'Paragon. Para saksi dimintai keterangan terkait aktivitas korban selama menginap di hotel tersebut. Polisi juga tengah mengumpulkan rekaman CCTV di sekitar lokasi untuk memastikan apakah ada pihak lain yang terlibat dalam insiden ini.
Namun, hingga artikel ini ditulis, belum ada tersangka yang ditetapkan. Penyelidikan masih berlangsung untuk mengungkap motif serta pelaku di balik kematian Situr Wijaya. Polisi juga sedang menunggu hasil autopsi guna mengetahui penyebab pasti kematian korban.
Jejak Karir dan Kontribusi Situr Wijaya
Situr Wijaya bukan hanya seorang wartawan biasa. Ia dikenal sebagai sosok yang gigih dalam menjalankan tugas jurnalistiknya. Sebagai pemilik media online Insulteng.id, Situr kerap mengangkat isu-isu lokal yang jarang diperhatikan oleh media besar. Karyanya banyak memberikan pencerahan bagi masyarakat Sulawesi Tengah, terutama dalam bidang politik, sosial, dan lingkungan.
Selain itu, Situr juga aktif sebagai kontributor di beberapa media nasional. Kiprahnya di dunia jurnalistik telah menginspirasi banyak orang, terutama generasi muda di daerahnya. Kematian mendadaknya tentu saja meninggalkan duka mendalam bagi rekan-rekan seprofesi dan masyarakat yang pernah merasakan manfaat dari tulisan-tulisannya.