NO SENSOR! Video CCTV Priguna Anugerah Pratama Dokter Residen saat Lakukan Rudapaksa pada Pasien 5 Menit 20 Detik di Videy, Kini jadi Buruan Natizen!

tanda tanya-pixabay-
NO SENSOR! Video CCTV Priguna Anugerah Pratama Dokter Residen saat Lakukan Rudapaksa pada Pasien 5 Menit 20 Detik di Videy, Kini jadi Buruan Natizen!
Kasus Rudapaksa oleh Dokter Residen: Siapa Sebenarnya Priguna Anugerah Pratama?
Baru-baru ini, media sosial dihebohkan dengan beredarnya video CCTV yang memperlihatkan seorang dokter residen diduga melakukan tindakan rudapaksa terhadap penunggu pasien. Nama Priguna Anugerah Pratama , seorang calon dokter spesialis anestesi, menjadi sorotan publik setelah kasus ini viral. Tidak hanya mengundang kemarahan warganet, insiden ini juga menimbulkan pertanyaan besar tentang moralitas dan tanggung jawab profesi medis di Indonesia.
Mari kita telusuri lebih dalam mengenai siapa sebenarnya Priguna Anugerah Pratama dan apa yang melatarbelakangi skandal kontroversial ini.
Siapa Priguna Anugerah Pratama?
Dari informasi yang beredar, Priguna Anugerah Pratama adalah seorang dokter muda yang tengah menjalani Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) di salah satu perguruan tinggi ternama di Bandung. Ia diduga merupakan bagian dari program PPDS anestesi, sebuah jalur pendidikan lanjutan untuk menjadi dokter spesialis dalam bidang anestesiologi.
Sebelum masuk ke dunia kedokteran spesialis, Priguna diketahui menempuh pendidikan S1 di salah satu universitas swasta di Bandung. Kini, ia mencatatkan diri sebagai peserta PPDS sejak tanggal 24 Mei 2024 lalu. Artinya, ia sedang berada di tengah perjalanan karier medisnya menuju gelar dokter spesialis. Namun, nasib buruk tampaknya menimpa pria ini setelah kasus rudapaksa ini mencuat ke permukaan.
Apa yang Terjadi? Kronologi Kasus Rudapaksa oleh Priguna Anugerah Pratama
Viralnya nama Priguna bermula dari unggahan akun Instagram drg. Mirza Mangku Anom, Sp. KG, melalui akun @drg.mirza. Dalam unggahannya, dokter gigi tersebut menyebut bahwa ada seorang oknum dokter residen anestesi yang diduga melakukan rudapaksa terhadap penunggu pasien.
Menurut keterangan yang beredar, pelaku menggunakan obat bius untuk membuat korban tidak sadarkan diri. Aksi bejat ini dilakukan tanpa memedulikan etika maupun norma kemanusiaan. Bahkan, kabar ini semakin menghebohkan karena pelaku disebut-sebut telah memiliki istri.
“Saya benar-benar kaget saat melihat foto terduga pelaku. Minimal ngaca dan bersyukur, mas. Udah punya istri cantik, kok masih mesum aja,” tulis @drg.mirza dalam salah satu unggahannya.
Unggahan ini langsung mendapat respons luar biasa dari warganet. Banyak yang geram dengan tindakan pelaku, terutama karena profesi dokter seharusnya menjadi representasi dari kesadaran moral dan empati kepada sesama manusia.
Bukti Kuat dari Video CCTV
Salah satu alasan kasus ini begitu mengejutkan adalah adanya bukti kuat berupa rekaman video CCTV. Rekaman tersebut memperlihatkan detik-detik kejadian rudapaksa yang diduga dilakukan oleh Priguna Anugerah Pratama.
Video itu menunjukkan momen ketika korban diberi obat bius hingga tak sadarkan diri. Setelah kejadian tersebut, keluarga korban melaporkan tindakan ini ke pihak berwajib. Mereka menuntut keadilan atas trauma psikologis dan fisik yang dialami oleh korban.
Selain itu, beberapa sumber menyebut bahwa Priguna Anugerah Pratama telah diamankan oleh polisi untuk dimintai keterangan lebih lanjut. Kabar ini dibagikan oleh @drg.mirza dalam story Instagram miliknya. “Uhuy, udah ada yang ditangkap nih,” tulisnya singkat namun sarat makna.
Polemik Etika Profesi Medis
Kasus ini tidak hanya membongkar perilaku individu Priguna Anugerah Pratama, tetapi juga memunculkan diskusi panjang tentang pentingnya etika dalam profesi medis. Sebagai calon dokter spesialis, Priguna seharusnya menjadi contoh bagi rekan-rekannya. Namun, tindakannya justru bertentangan dengan sumpah profesi yang ia ikrarkan.
Dokter adalah profesi yang sangat dipercaya oleh masyarakat. Ketika seorang dokter melakukan tindakan melawan hukum seperti ini, citra seluruh komunitas medis ikut tercoreng. Oleh karena itu, banyak pihak meminta agar kasus ini diusut tuntas demi menegakkan keadilan dan memulihkan kepercayaan publik.
Respons Publik dan Media Sosial
Tidak butuh waktu lama bagi kasus ini untuk mencuri perhatian warganet. Tagar #PrigunaAnugerahPratama dan #RudapaksaDokterResiden langsung meroket di platform media sosial. Sebagian besar komentar yang muncul adalah ungkapan kemarahan dan kekecewaan.
“Ini sangat memalukan. Bagaimana bisa seorang dokter, yang seharusnya menyembuhkan, malah menjadi pelaku kejahatan?” tulis salah satu warganet.
Baca juga: Tragedi di Sungai Padang: Bripka Aidil Tambunan Ditemukan Tewas Setelah Hanyut saat Mencari Cacing