Bukti Kuat dari Video CCTV Priguna Anugerah Pratama 5 Menit 20 Detik Saat Lakukan Rudapaksa pada Pendamping Pasien, Awas UU ITE Mengancam!

Bukti Kuat dari Video CCTV Priguna Anugerah Pratama 5 Menit 20 Detik Saat Lakukan Rudapaksa pada Pendamping Pasien, Awas UU ITE Mengancam!

Dokter -pixabay-


Bukti Kuat dari Video CCTV Priguna Anugerah Pratama 5 Menit 20 Detik Saat Lakukan Rudapaksa pada Pendamping Pasien, Awas UU ITE Mengancam!
Salah satu alasan kasus ini begitu mengejutkan adalah adanya bukti kuat berupa rekaman video CCTV. Rekaman tersebut memperlihatkan detik-detik kejadian rudapaksa yang diduga dilakukan oleh Priguna Anugerah Pratama.

Video itu menunjukkan momen ketika korban diberi obat bius hingga tak sadarkan diri. Setelah kejadian tersebut, keluarga korban melaporkan tindakan ini ke pihak berwajib. Mereka menuntut keadilan atas trauma psikologis dan fisik yang dialami oleh korban.



Selain itu, beberapa sumber menyebut bahwa Priguna Anugerah Pratama telah diamankan oleh polisi untuk dimintai keterangan lebih lanjut. Kabar ini dibagikan oleh @drg.mirza dalam story Instagram miliknya. “Uhuy, udah ada yang ditangkap nih,” tulisnya singkat namun sarat makna.

Polemik Etika Profesi Medis
Kasus ini tidak hanya membongkar perilaku individu Priguna Anugerah Pratama, tetapi juga memunculkan diskusi panjang tentang pentingnya etika dalam profesi medis. Sebagai calon dokter spesialis, Priguna seharusnya menjadi contoh bagi rekan-rekannya. Namun, tindakannya justru bertentangan dengan sumpah profesi yang ia ikrarkan.

Dokter adalah profesi yang sangat dipercaya oleh masyarakat. Ketika seorang dokter melakukan tindakan melawan hukum seperti ini, citra seluruh komunitas medis ikut tercoreng. Oleh karena itu, banyak pihak meminta agar kasus ini diusut tuntas demi menegakkan keadilan dan memulihkan kepercayaan publik.


Respons Publik dan Media Sosial
Tidak butuh waktu lama bagi kasus ini untuk mencuri perhatian warganet. Tagar #PrigunaAnugerahPratama dan #RudapaksaDokterResiden langsung meroket di platform media sosial. Sebagian besar komentar yang muncul adalah ungkapan kemarahan dan kekecewaan.

“Ini sangat memalukan. Bagaimana bisa seorang dokter, yang seharusnya menyembuhkan, malah menjadi pelaku kejahatan?” tulis salah satu warganet.

TAG:
Sumber:

ide

Berita Lainnya