Reaksi Jan Hwa Diana Istri Hendy Pemilik CV Sentosa Seal yang Diduga Menahan Ijazah Mantan Karyawa Hingga Laporkan Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji ke Polda Jatim

CV sentosa-Instagram-
Reaksi Jan Hwa Diana Istri Hendy Pemilik CV Sentosa Seal yang Diduga Menahan Ijazah Mantan Karyawa Hingga Laporkan Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji ke Polda Jatim
Kisah Kontroversi CV Sentosa Seal Surabaya: Penahanan Ijazah, Wakil Wali Kota, dan Nyinyiran Netizen
Di tengah hiruk-pikuk dunia maya, nama CV Sentosa Seal Surabaya tiba-tiba menjadi sorotan. Perusahaan yang bergerak di bidang jasa distribusi material seal ini sebenarnya tidak terlalu dikenal masyarakat luas. Namun, sebuah insiden yang melibatkan mantan karyawannya berhasil membuat nama perusahaan ini viral di media sosial. Bagaimana tidak? Persoalan ini tidak hanya menyangkut penahanan ijazah, tetapi juga melibatkan pejabat penting di Kota Surabaya, Wakil Wali Kota Armuji , yang ikut terseret dalam pusaran kontroversi.
Awal Mula Masalah: Penahanan Ijazah Mantan Karyawan
Semua bermula dari laporan seorang mantan karyawan CV Sentosa Seal bernama Nila Handiani . Wanita ini mengaku bahwa pihak perusahaan enggan mengembalikan ijazah miliknya meskipun ia telah resmi mengundurkan diri. Hal ini tentu saja menimbulkan kecaman dari berbagai pihak, karena secara hukum, menahan ijazah seseorang tanpa alasan yang sah adalah pelanggaran serius.
Kejadian ini kemudian mencuri perhatian Armuji , Wakil Wali Kota Surabaya, yang merasa prihatin atas nasib Nila. Sebagai wujud kepedulian, Armuji berencana melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke kantor CV Sentosa Seal untuk memastikan apakah ada pelanggaran hak-hak karyawan yang terjadi di perusahaan tersebut.
Namun, niat baik Armuji justru mendapat penolakan keras dari pemilik perusahaan. Pasangan suami istri, Hendy dan Jan Hwa Diana , yang merupakan pemilik CV Sentosa Seal, menolak kedatangan Armuji dan bahkan menuduhnya sebagai penipu. Parahnya lagi, Diana meminta agar masalah ini diselesaikan di kantor polisi, bukan melalui dialog langsung.
Reaksi Armuji dan Balasan dari Pemilik Perusahaan
Tidak tinggal diam, Armuji pun menyatakan akan melaporkan balik pasangan pemilik perusahaan ke pihak berwajib. Melalui akun media sosialnya, Wakil Wali Kota Surabaya itu menegaskan bahwa ia siap menghadapi proses hukum jika diperlukan. Ia juga berjanji akan menjelaskan semua kronologi dengan transparan kepada publik.
Namun, apa yang dilakukan Diana sebagai salah satu pemilik perusahaan justru semakin memperkeruh suasana. Alih-alih memberikan klarifikasi atau permintaan maaf, Diana malah mengunggah cuitan yang memperingatkan netizen untuk berhati-hati dalam berkomentar.
"Inget ya betizen tg terhormat ... hati2 dengan jarimu. Saya akan cari semua orang yg menghina saya. Ditunggu ya tanggal mainnya," tulis Diana di akun media sosialnya.
Unggahan tersebut jelas-jelas memicu reaksi negatif dari warganet. Banyak yang menilai Diana bertindak arogan dan tidak memiliki empati terhadap korban. Bahkan, beberapa komentar pedas mulai bermunculan, seperti:
"Kawal si ibu ini sampe pake baju oren." – @heheehee123
"Nahan ijazah seseorang bisa kena UUD loh." – @renggapsm
"Yakan namanya sidak, walaupun ibunya melarang dan ngga kenal sama pak wakil wali kota, beliau punya hak melakukan sidak di sebuah perusahaan." – @X
"Loh ada asap ada api, lah ini nyari pembenaran doang lewat UU ITE. Udah jelas ada pelanggaran, korbannya sudah ada gitu." – salah satu komentar lainnya.
Polemik yang Semakin Memanas
Kontroversi ini tidak hanya berfokus pada kasus penahanan ijazah, tetapi juga membuka diskusi lebih luas tentang pentingnya perlindungan hak pekerja. Banyak pihak menilai bahwa tindakan CV Sentosa Seal tidak hanya melanggar aturan ketenagakerjaan, tetapi juga mencerminkan sikap arogansi yang tidak pantas dimiliki oleh seorang pengusaha.
Sementara itu, sikap Diana yang terkesan defensif dan menyalahkan pihak lain—termasuk Wakil Wali Kota Surabaya—semakin memperburuk citra perusahaan. Publik mulai mempertanyakan integritas dan profesionalisme CV Sentosa Seal sebagai sebuah entitas bisnis.
Pelajaran Penting dari Kisah Ini
Kasus ini memberikan pelajaran penting bagi semua pihak, baik pekerja maupun pengusaha. Pertama, bagi perusahaan, sangat penting untuk mematuhi aturan ketenagakerjaan yang berlaku, termasuk mengembalikan dokumen penting milik karyawan setelah masa kerja berakhir. Tindakan seperti penahanan ijazah tidak hanya melanggar hukum, tetapi juga dapat merusak reputasi perusahaan.