Kontroversi Drawing Liga 4 Nasional 2024/2025: Antara Ketidaktransparanan dan Desakan Pengundian Ulang

Kontroversi Drawing Liga 4 Nasional 2024/2025: Antara Ketidaktransparanan dan Desakan Pengundian Ulang

Bola-Instagram-

Kontroversi Drawing Liga 4 Nasional 2024/2025: Antara Ketidaktransparanan dan Desakan Pengundian Ulang
Pada Rabu, 10 April 2025, PSSI menggelar drawing pembagian grup untuk kompetisi Liga 4 Nasional 2024/2025. Acara yang seharusnya menjadi momen penting bagi pecinta sepak bola Tanah Air ini justru berubah menjadi sorotan negatif. Bukan karena hasil undian yang diumumkan, melainkan karena proses pengundian yang menuai kecurigaan dan kritik tajam dari masyarakat.

Melalui akun Instagram resmi @highlightimnas, sebuah video viral menunjukkan momen yang memicu kontroversi besar. Dalam video tersebut, tampak seorang pria berkacamata mengenakan jersey Timnas Indonesia Home warna merah edisi 2025 sedang melakukan proses pengambilan bola undian berwarna oranye. Namun, alih-alih membuka bola undian secara terbuka di hadapan kamera—sebagaimana lazimnya prosedur standar dalam acara drawing—pria itu justru membuka bola tersebut di bawah meja . Aksi ini tidak hanya mencurigakan, tetapi juga terkesan sengaja ditutup-tutupi.



Komentar Pedas Netizen dan Sorotan Publik
Kejanggalan teknis dalam video tersebut langsung memicu gelombang protes dari warganet. Banyak yang menyebut bahwa proses pengundian ini adalah salah satu yang teraneh sepanjang sejarah kompetisi sepak bola di Indonesia.

“Ini kocak sih... drawing teraneh sepanjang hidup gue. Harusnya diperlihatkan ke kamera dong,” tulis akun @t10nugroho dengan nada sindiran.

Sementara itu, akun @y_zdong menyoroti detail teknis yang semakin memperkuat dugaan ketidakberesan. “Ngakak, bolanya diletakkan di sebelah kanan, tapi kertasnya muncul diambil dari sebelah kiri. Ini gimana ceritanya?” komentar akun tersebut.


Tidak hanya netizen biasa, kritik juga datang dari para penggemar sepak bola yang lebih serius. Mereka menilai bahwa ketidaktransparanan dalam proses drawing ini dapat merusak kredibilitas kompetisi. Bahkan, beberapa pihak mulai mempertanyakan apakah ada unsur rekayasa dalam hasil undian tersebut.

Erick Thohir Angkat Bicara
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, tidak tinggal diam melihat kontroversi ini. Dalam pernyataan resminya, ia menyampaikan keprihatinan mendalam atas pelaksanaan drawing yang dianggap tidak profesional dan kurang transparan.

“Kami menyesalkan pelaksanaan drawing Liga 4 yang berlangsung secara tidak profesional dan tidak transparan. Jangan pernah main-main dengan kompetisi liga!” tegas Erick Thohir.

Ia juga menegaskan pentingnya menjaga prinsip fair play dan integritas turnamen. Oleh karena itu, PSSI mendorong agar dilakukan drawing ulang dengan prosedur yang lebih terbuka, adil, serta melibatkan seluruh pihak terkait.

“Untuk menjaga keadilan dan kredibilitas kompetisi, kami mendorong agar dilakukan drawing ulang dengan prosedur yang benar. Ini demi masa depan sepak bola Indonesia,” tambahnya.

Desakan Publik untuk Pengundian Ulang
Hingga artikel ini ditulis, PSSI belum mengumumkan secara resmi kapan drawing ulang akan dilaksanakan. Namun, desakan dari publik serta sikap tegas Erick Thohir membuat kemungkinan pengundian ulang semakin besar. Banyak pihak berharap bahwa proses pengundian ulang nantinya akan dilakukan dengan standar yang lebih baik, termasuk transparansi penuh kepada publik.

Sejumlah pengamat sepak bola juga menyoroti pentingnya memperbaiki manajemen acara seperti ini di masa depan. Menurut mereka, drawing bukan sekadar acara formalitas, tetapi merupakan bagian integral dari sebuah kompetisi yang harus dilakukan dengan profesionalisme tinggi.

“Drawing adalah langkah awal dalam sebuah turnamen. Jika prosesnya saja sudah dipertanyakan, bagaimana mungkin kita bisa percaya pada hasil akhirnya?” ujar salah satu pengamat sepak bola, Andika Pratama, dalam wawancaranya dengan media lokal.

Apa Selanjutnya untuk Liga 4 Nasional?
Liga 4 Nasional 2024/2025 sejatinya merupakan ajang bergengsi yang bertujuan untuk memajukan sepak bola di tingkat nasional. Kompetisi ini diharapkan mampu melahirkan bibit-bibit baru yang siap bersaing di level yang lebih tinggi. Namun, kontroversi drawing ini bisa menjadi batu sandungan jika tidak ditangani dengan baik.

TAG:
Sumber:


Berita Lainnya