Apa Akun Instagram dan TikTok M Syafril Firdaus? Dokter Kandungan yang Viral Diduga Melecehkan Pasien Saat Lakukan USG

Apa Akun Instagram dan TikTok M Syafril Firdaus? Dokter Kandungan yang Viral Diduga Melecehkan Pasien Saat Lakukan USG

Syarif-Instagram-

Apa Akun Instagram dan TikTok M Syafril Firdaus? Dokter Kandungan yang Viral Diduga Melecehkan Pasien Saat Lakukan USG
VIDEO CCTV Dokter Kandungan M Syafril Firdaus 3 Menit 41 Detik di Mediafire No Sensor, Kini jadi Buruan Natizen, Awas UU ITE Mengancam!
NO SENSOR! Video CCTV Dokter Kandungan M Syafril Firdaus saat Lakukan Pelecehan pada Ibu Hami 3 Menit 41 Detik di Videy, Ternyata Isinya
Kasus Dugaan Pelecehan Seksual oleh Dokter Kandungan di Garut: Bukti CCTV Viral dan Sorotan drg. Mirza
Publik kembali dihebohkan dengan munculnya kasus dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh seorang dokter kandungan di Garut, Jawa Barat. Kasus ini menjadi sorotan setelah bukti berupa rekaman video CCTV tersebar luas di media sosial. drg. Mirza Mangku Anom, seorang dokter gigi yang kerap bersuara lantang terkait isu-isu di dunia kedokteran, turut mengungkapkan keprihatinannya dan membagikan cuplikan video tersebut melalui akun Instagram pribadinya.

Kronologi Kejadian
Dugaan pelecehan seksual ini melibatkan seorang dokter kandungan berinisial I yang diduga melakukan tindakan tidak pantas terhadap seorang wanita hamil yang tengah memeriksakan kondisi kehamilannya. Menurut informasi yang beredar, korban merasa ada hal janggal usai menjalani pemeriksaan. Korban bahkan dikabarkan sempat berkonsultasi kepada seorang bidan untuk memastikan kondisinya setelah merasa tidak nyaman dengan perlakuan dokter tersebut.



Berdasarkan sumber yang beredar, dokter I tidak hanya menyentuh bagian tubuh korban yang tidak relevan dengan prosedur medis, tetapi juga melakukan tindakan yang dianggap tidak profesional. Meski begitu, hingga saat ini korban belum melaporkan kasus ini secara resmi kepada pihak berwajib. Namun, rekaman CCTV yang merekam kejadian tersebut telah viral di media sosial, termasuk dibagikan oleh drg. Mirza.

Bukti CCTV dan Tanggapan drg. Mirza
Rekaman CCTV yang kini menjadi sorotan publik menunjukkan momen-momen yang diduga sebagai tindakan pelecehan seksual oleh oknum dokter tersebut. Video tersebut pertama kali diunggah oleh akun Instagram @ppdsgramm, yang dikenal sering membahas isu-isu di kalangan profesi kedokteran. Cuplikan video itu kemudian dibagikan ulang oleh drg. Mirza melalui fitur Instagram Story miliknya.

Dalam unggahannya, drg. Mirza menyampaikan pesan tegas kepada para tenaga medis agar selalu bekerja secara profesional dan menjaga martabat profesi. "Ini semua bukti aku punya lengkap lho, rekaman CCTV versi lengkap aku juga punya, dan aku selalu kesel ngeliat yang begini-begini," tulis drg. Mirza dalam salah satu postingannya.


Drg. Mirza juga menyoroti bahwa durasi video asli sangat panjang dan detail. Namun, untuk alasan privasi dan etika, akun @ppdsgramm hanya membagikan cuplikan singkat dari rekaman tersebut. “Full videonya panjang dan lama. Tapi cuplikan CCTV-nya sudah diposting sama akun ppdsgram,” tambahnya.

Sorotan pada Profesionalisme Tenaga Medis
Kasus ini kembali mengingatkan publik akan pentingnya menjaga profesionalisme dalam praktik kedokteran. Sebagai profesi yang erat kaitannya dengan kepercayaan masyarakat, tindakan tidak pantas seperti ini dapat merusak citra dunia kedokteran secara keseluruhan. drg. Mirza, yang sebelumnya juga pernah membongkar kasus-kasus serupa, seperti kasus PPDS Priguna Anugerah Pratama, menegaskan bahwa tindakan pelecehan seksual oleh tenaga medis tidak bisa ditoleransi.

“Sebagai dokter, kita harus selalu ingat bahwa pasien datang kepada kita dalam kondisi rentan. Mereka membutuhkan bantuan dan perlindungan, bukan malah menjadi korban tindakan yang tidak pantas,” ujar drg. Mirza dalam salah satu unggahannya.

Reaksi Publik dan Harapan untuk Penyelesaian Kasus
Viralnya kasus ini memicu reaksi keras dari masyarakat. Banyak netizen yang mendesak agar pihak berwajib segera mengambil tindakan tegas terhadap oknum dokter tersebut. Sejumlah komentar di media sosial menuntut agar pelaku diberikan sanksi sesuai dengan hukum yang berlaku, baik secara pidana maupun administratif dalam sistem kedokteran.

TAG:
Sumber:

ide

Berita Lainnya