Siapa Ibu Hamil yang jadi Korban Pelecehan Modus USG Gratis dari Dokter Kandungan M Syafril Firdaus?

tanda tanya-pixabay-
Siapa Ibu Hamil yang jadi Korban Pelecehan Modus USG Gratis dari Dokter Kandungan M Syafril Firdaus?
Dokter Kandungan di Garut Diduga Lakukan Pelecehan: Modus USG Gratis hingga Chat Tak Pantas
Kasus pelecehan yang melibatkan seorang dokter kandungan di Garut tengah menjadi sorotan publik. Bukan hanya satu, korban dari oknum tersebut ternyata lebih dari satu orang. Salah satu korban bahkan berani mengungkap pengalaman pahitnya melalui media sosial. Unggahan tersebut menjadi viral dan memicu perbincangan luas di kalangan netizen. Bagaimana kronologi kejadian ini? Simak ulasan lengkapnya berikut ini.
Awal Mula Terbongkarnya Kasus
Cerita kelam ini pertama kali diungkap oleh salah satu korban melalui akun Instagram pribadinya, @restunf__, pada 15 April 2025. Dalam unggahannya, korban menceritakan bagaimana ia menjadi sasaran pelecehan oleh seorang dokter kandungan yang seharusnya menjadi tempat untuk berkonsultasi soal kesehatan ibu dan janin. Alih-alih mendapatkan pelayanan medis yang profesional, korban justru merasa dilecehkan secara verbal hingga ditawari modus-modus yang mencurigakan.
Salah satu modus yang digunakan oleh pelaku adalah tawaran USG 4D gratis kepada pasiennya. Menurut korban, tawaran ini kerap dilakukan saat usia kandungan sudah memasuki bulan-bulan akhir, yakni sekitar delapan bulan. Meski korban sudah menolak dengan tegas, dokter tersebut tetap memaksa untuk memberikan penawaran tersebut. Hal ini tentu saja membuat korban merasa tidak nyaman karena terkesan ada maksud lain di balik tindakan pelaku.
Pesan Sensitif yang Bikin Merinding
Tak hanya modus USG gratis, korban juga mengungkap bahwa dokter tersebut sering mengirimkan pesan-pesan sensitif yang membuatnya merasa risih. Korban menyebut bahwa pelaku kerap mengomentari cerita Instagram miliknya dengan topik-topik yang tidak pantas, seperti membahas soal seksualitas secara eksplisit.
"Lebih geli lagi, dia suka komen-komen story gue. Ngomongin soal sek**s gitu kan, ilfeel banget. Apalagi tiap pagi selalu ngucapin 'selamat pagi' atau 'jaga kesehatan.' Ngeri-ngeri sedap dengernya," ungkap korban dalam unggahannya.
Selain itu, pelaku juga diketahui sering mengirimkan pesan kepada orang-orang terdekat korban, termasuk keluarga atau teman dekatnya. Tindakan ini semakin membuat korban merasa terintimidasi dan tidak aman.
Reaksi Publik dan Sorotan Media Sosial
Setelah cerita ini diunggah, banyak netizen yang memberikan dukungan kepada korban. Beberapa bahkan turut berbagi pengalaman serupa dengan dokter yang sama. Hal ini semakin memperkuat dugaan bahwa pelaku telah melakukan tindakan pelecehan kepada lebih dari satu pasien.
Sejumlah warganet juga menyerukan agar pihak berwajib segera turun tangan untuk menyelidiki kasus ini. Mereka menilai bahwa tindakan pelaku tidak hanya melanggar etika profesi sebagai dokter, tetapi juga dapat dikategorikan sebagai pelecehan seksual yang harus diproses secara hukum.
Mengapa Kasus Ini Penting untuk Diperhatikan?
Kasus ini menjadi bukti bahwa pelecehan seksual bisa terjadi di berbagai lapisan masyarakat, termasuk di lingkungan profesional seperti dunia medis. Sebagai dokter kandungan, pelaku seharusnya menjaga integritas dan profesionalisme dalam memberikan pelayanan kepada pasien. Namun, tindakan pelaku justru menunjukkan eksploitasi jabatan untuk kepentingan pribadi yang tidak bermoral.