Kisah Kelam Kakak Beradik Raena dan Reni: Ayah Mereka Dibunuh Secara Keji di Goa Kramat Ciamis Tahun 2000

Raena-Instagram-
Kisah Kelam Kakak Beradik Raena dan Reni: Ayah Mereka Dibunuh Secara Keji di Goa Kramat Ciamis Tahun 2000
Denny Sumargo, artis sekaligus pebasket ternama Indonesia, kembali menghadirkan cerita penuh emosional dan misterius dalam podcastnya di kanal YouTube. Kali ini, ia mengundang kakak beradik bernama Raena dan Reni yang membagikan kisah tragis tentang kepergian ayah mereka. Kisah ini bukan sekadar tragedi keluarga biasa, melainkan sebuah peristiwa pembunuhan sadis yang terjadi di Goa Kramat Cimerak, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, pada tahun 2000 silam.
Pembunuhan ini tidak hanya meninggalkan luka mendalam bagi keluarga korban, tetapi juga menyimpan banyak misteri hingga saat ini. Bagaimana bisa seseorang dibunuh secara kejam oleh delapan orang? Apalagi, jasad korban ditemukan dengan membawa uang sebesar Rp130 juta. Mengapa hal ini terjadi? Yuk, simak ulasan lengkapnya di bawah ini!
Tragedi Kelam Ayah Raena dan Reni
Raena, sang adik, baru mengetahui bahwa ayah kandungnya telah meninggal dunia ketika ia berusia 13 tahun. Pada waktu itu, Raena tengah mengalami menstruasi pertamanya (haid), momen yang dipilih keluarga besar untuk memberitahunya tentang sosok ayahnya yang sebenarnya.
"Kakaknya mama kasih tahu aku, ajak ngobrol," tutur Raena kepada Denny Sumargo. "Adek sebenernya papa adek itu bukan papa Yusuf."
Yusuf adalah nama salah satu paman Raena, yang selama ini ia kira sebagai ayah kandungnya. Namun, kabar yang disampaikan keluarganya membuat Raena terkejut. Nama asli ayah kandungnya adalah Haji Sopandi, yang ternyata sudah meninggal dunia saat Raena masih bayi, tepatnya saat ia berusia 4 bulan.
“Papa adek itu namanya Haji Sopandi,” lanjut Raena. “Dia udah meninggal pas kamu umur 4 bulan.”
Sementara itu, Reni, sang kakak, yang lebih dewasa saat insiden itu terjadi, menjelaskan lebih rinci kronologi pembunuhan ayah mereka.
Mengungkap Fakta Pembunuhan di Goa Kramat
Menurut penuturan Reni, ayah mereka dibunuh oleh delapan orang, salah satunya adalah rekan dekat sang ayah yang berinisial A. Tragedi ini terjadi di Goa Kramat, sebuah goa keramat di wilayah Cimerak, Ciamis.
"Iya papa nih dibunuh sama delapan orang, yang membunuh nama A," kata Reni dengan nada sedih. "Di gua sama... ya delapan orang, iya di goa keramat di Cimerak, Ciamis."
Namun, Reni menegaskan bahwa ia tidak mengetahui secara pasti siapa saja pelaku eksekusi tersebut. "Yang membunuh itu delapan orang, tapi gak tahu apakah semuanya ikut eksekusi ataukah tujuh orang eksekusi dan satu orang dalangnya, yaitu si A ini," tambahnya.
Fakta lain yang membuat cerita ini semakin mencengangkan adalah penemuan jasad Haji Sopandi. Ketika ditemukan, jasadnya masih membawa uang tunai sebesar Rp130 juta. Hal ini memunculkan spekulasi bahwa pembunuhan ini dilatarbelakangi oleh motif perampokan atau konflik pribadi yang melibatkan para pelaku.
Mengenang Sosok Haji Sopandi
Haji Sopandi bukan hanya seorang ayah bagi Raena dan Reni, tetapi juga merupakan tokoh yang sangat dihormati di lingkungan keluarganya. Menurut pengakuan kedua anaknya, almarhum dikenal sebagai pria dermawan dan pekerja keras. Namun, sayangnya, kebaikan hatinya justru menjadi celah bagi orang-orang tak bertanggung jawab untuk mengambil nyawanya.
Bagi Raena, sosok ayahnya begitu abstrak karena ia tidak sempat merasakan kehangatan kasih sayangnya. Ia hanya bisa mendengar cerita-cerita tentang ayahnya dari orang-orang di sekitarnya. Meski demikian, Raena tetap merasa bangga dan ingin memperjuangkan keadilan atas kematian sang ayah.