Pimpinan DPRD Gunungkidul Klaim Jadi Korban Pemerasan dalam Kasus Video Mesum Viral

Pimpinan DPRD Gunungkidul Klaim Jadi Korban Pemerasan dalam Kasus Video Mesum Viral

ilustrasi kejahatan siber--

Kasus video mesum yang diduga melibatkan salah satu pimpinan DPRD Gunungkidul berinisial HN kini tengah diselidiki oleh Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). HN mengklaim dirinya sebagai korban dalam insiden tersebut dan merasa dirugikan akibat tersebarnya rekaman yang menjadi viral di media sosial.

Menurut laporan awal yang disampaikan HN, peristiwa tersebut bermula pada Senin (5/8/2024) sekitar pukul 01.00 WIB. Saat itu, HN menerima panggilan video dari seseorang yang mengaku bernama DM.



Selama panggilan tersebut, HN diminta melakukan tindakan tertentu, seperti menjulurkan lidah dan membuka celana hingga alat kelaminnya terlihat.

Baca juga: Pimpinan DPRD Gunungkidul Jadi Korban Video Mesum Viral, Sempat Dimintai Uang Jutaan Rupiah

Baca juga: Viral Video Syur di Sosial Media: Oknum Perwira Diduga Terlibat Video Mesum dengan Istri Orang




×

Baca juga: Bisakah WhatsApp Jadi 'Rumah' untuk Chatbot?

Keesokan harinya, HN menerima ancaman dari pihak yang sama. DM meminta uang sebesar Rp6 miliar dan mengancam akan menyebarkan video tersebut jika uang tidak segera diberikan. Namun, HN menolak memenuhi permintaan tersebut. Ancaman itu menjadi kenyataan pada Rabu (20/11/2024), ketika video rekaman panggilan itu mulai beredar luas.

Kapolres Gunungkidul, AKBP Ary Murtini, membenarkan bahwa kasus ini kini ditangani oleh Polda DIY. Menurut Ary, Polres Gunungkidul hanya akan memberikan hasil penyelidikan awal untuk mendukung investigasi lebih lanjut yang dilakukan oleh Polda DIY.

"Dari pihak Polres hanya mengirimkan perkembangan penyelidikan yang telah dilakukan sebelumnya," jelasnya.

Sementara itu, Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirkrimsus) Polda DIY, Kombes Pol Idham Mahdi, juga mengonfirmasi laporan HN. Ia menyebut bahwa kasus ini masih berada dalam tahap penyelidikan awal, dan belum ada pihak yang ditetapkan sebagai tersangka.

"Saat ini masih dalam tahap penyelidikan, belum ada tersangka," ujarnya saat dihubungi.

Kasus ini mendapat perhatian publik lantaran melibatkan tokoh politik yang memiliki jabatan penting di daerahnya. HN berharap melalui pelaporan ini, pihak berwenang dapat segera mengungkap dalang di balik pemerasan dan penyebaran video tersebut.

TAG:
Sumber:


Berita Lainnya