• Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Contact Us
Minggu, Desember 15, 2019
surabaya inside
  • Home
  • News
    • Humaniora
      • OASE
      • Pendidikan
    • Internasional
    • Nasional
    • Politik
  • Berita Lokal
  • Pilpres 2019
  • Ekonomi
  • Lifestyle
    • Kesehatan
  • Opini
  • Olahraga
  • Tekno
No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Humaniora
      • OASE
      • Pendidikan
    • Internasional
    • Nasional
    • Politik
  • Berita Lokal
  • Pilpres 2019
  • Ekonomi
  • Lifestyle
    • Kesehatan
  • Opini
  • Olahraga
  • Tekno
No Result
View All Result
BETA VER.
No Result
View All Result

Stres dan Cemas Itu Tidak Selalu Buruk

Justru berharap selalu bahagia dan relaks malah cenderung jadi kekecewaan

11 Agustus 2019 | 9:01
in Headline, Kesehatan, Lifestyle
3 min read
0
Ilustrasi dari @insom.akutu

Ilustrasi dari @insom.akutu

Oleh: Tom Lazuardi

SurabayaInside.com, Chicago – Orang umumnya menganggap stres dan cemas sebagai ‘konsep negatif’. Itu bisa dipahami. Stres dan kecemasan dapat mencapai tingkat yang tidak sehat. Tapi, keduanya tidak dapat dihindari. Justru, para psikolog telah lama mengetahui bahwa keduanya sering memainkan peran bermanfaat, dan tidak berbahaya, dalam kehidupan kita sehari-hari.

Hal itu diungkapkan dalam pertemuan tahunan American Psychological Association di Chicago, Illinois, Amerika Serikat yang digelar 8-12 Agustus 2019.

“Banyak orang sekarang merasa stres karena takut stres dan cemas tentang menjadi cemas. Sayangnya, saat orang datang meminta bantuan profesional, kondisi stres dan kecemasan mereka telah mencapai tingkat yang tidak sehat,” kata Lisa Damour PhD, praktisi psikologi yang hadir pada pertemuan tersebut.

BacaJuga

Eks Napi Boleh Maju Pilkada, Setelah Jalani Masa Tunggu 5 Tahun

Menjadi Saksi Rommy, Khofifah Mengaku Tidak Ingat

Penulis kolom reguler untuk The New York Times dan penulis buku ‘Under Pressure: Confronting the Epidemic of Stress and Anxiety in Girls’ itu menjelaskan, stres biasanya terjadi ketika orang beroperasi di batas kemampuan mereka; ketika mendorong diri sendiri atau dipaksa oleh keadaan untuk melampaui batas yang mereka kenali.

Namun, penting juga untuk dipahami bahwa stres dapat timbul dari peristiwa buruk sekaligus peristiwa baik. Misalnya, orang yang dipecat dari pekerjaan bisa saja mengalami perasaan sangat menegangkan. Tapi, ibu yang senang saat membawa bayi pulang untuk pertama kalinya, juga bisa kena stress.

“Sangat penting bagi para psikolog untuk berbagi pengetahuan tentang stres pada khalayak luas, Bahwa stres itu wajar saat muncul dalam kehidupan sehari-hari. Bahwa bekerja di batas kemampuan juga sering menghasilkan kondisi stress. Bahwa, tingkat stres yang moderat dapat memiliki fungsi inokulasi, yang mengarah pada ketahanan lebih tinggi daripada rata-rata ketika kita dihadapkan dengan kesulitan baru,” kata Damour.

Kecemasan, menurut Damour, juga sering mendapatkan stigma buruk yang sebenarnya tidak perlu.

“Seperti yang diketahui oleh psikolog, kecemasan itu adalah sistem alarm internal, yang kemungkinan diturunkan lewat evolusi, yang mengingatkan kita akan adanya ancaman dari luar (misalnya; pengemudi yang membelok di jalur terdekat) dan ancaman internal (misalnya; ketika kita menunda-nunda terlalu lama padahal saatnya memulai pekerjaan),” kata Damour.

Dengan meyakini kecemasan sebagai hal yang kadang membantu dan kadang melindungi, maka kita dapat memanfaatkannya dengan baik. Misalnya, Damour mengatakan dia sering menasihati para remaja untuk memberi perhatian jika mulai merasa cemas di suatu kondisi karena saraf mereka mungkin membuat mereka waspada terhadap suatu masalah.

“Demikian pula, ketika ada klien yang mengadu bahwa dia khawatir tentang tes yang ia belum pelajari. Maka, saya dengan cepat meyakinkan dia bahwa dia memiliki reaksi yang tepat dan bahwa dia akan merasa lebih baik segera jika telah membuka buku” kata Damor.

Meski demikian, itu tidak berarti bahwa stres dan kecemasan tidak berbahaya. Kata Damour, stres dapat menjadi tidak sehat jika sudah kronis (bisa membuat tidak ada kemungkinan pemulihan) atau jika traumatis (secara psikologis dianggap bencana).

“Dengan kata lain, stres menyebabkan bahaya ketika sudah melampaui level yang bisa diserap atau digunakan seseorang secara wajar untuk membangun kekuatan psikologis,” katanya. “Kecemasan juga menjadi tidak sehat ketika alarmnya sudah tidak masuk akal. Kadang, orang merasa cemas terus-menerus tanpa alasan sama sekali. Di lain waktu, alarm muncul tidak sebanding dengan ancamannya. Misalnya, ketika seorang siswa mengalami kepanikan hanya karena ada pertanyaan kecil dari gurunya.”

Stres dan kecemasan yang tidak ditangani dengan baik tidak hanya menyebabkan kesengsaraan terus-menerus tetapi juga berkontribusi pada sejumlah gejala psikologis dan medis tambahan. Antara lain depresi atau peningkatan risiko penyakit kardiovaskular.

“Siapa pun yang dilanda stres harus mengambil tindakan untuk mengurangi stresnya dan/atau meminta bantuan dari profesional untuk mempelajari strategi manajemen stres. Untuk manajemen kecemasan, beberapa orang bisa menemukan kelegaan setelah menuliskannya di buku kerja yang membantu mereka mengevaluasi dan menantang pemikiran irrasional mereka sendiri. Jika pendekatan itu tidak berhasil, lebih baik minta bantuan profesional,” kata Damour.

Damour mendesak para psikolog untuk mengambil peran aktif dalam memberikan pesan balasan kepada apa yang disebutnya ‘industri kebahagiaan’ atau ‘perusahaan kesehatan’ yang menjual ide bahwa kita harus merasa tenang dan relaks pada sebagian besar waktu.

“Psikolog harusnya mengambil pendekatan yang lebih terukur untuk memikirkan pengalaman manusia. Psikolog memang ingin mendukung kesejahteraan seseorang, tetapi jangan mengatur kebahagiaan mereka hampir sepanjang waktu. Itu berbahaya karena Bahagia sepanjang waktu itu tidak perlu dan tidak bisa diraih. Jika Anda berada di bawah kesan harus selalu bahagia, maka pengalaman Anda sehari-hari pada akhirnya bisa berubah menjadi sangat menyedihkan.” (Lin)

Tags: cemasdepresiHeadlinemanfaatstresswaspada

Related Posts

Berita Lokal

Bos Garuda Disebut Germo, Akun Medsos Dilaporkan Polisi

11 Desember 2019 | 17:10
Berita Lokal

Eks Napi Boleh Maju Pilkada, Setelah Jalani Masa Tunggu 5 Tahun

11 Desember 2019 | 16:37
Berita Lokal

Menjadi Saksi Rommy, Khofifah Mengaku Tidak Ingat

11 Desember 2019 | 15:07

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Populer

  • Mantan Dirut Garuda Punya Gundik Sangat Berkuasa?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ekspor Porang dari Jawa Timur Terus Meningkat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Wow, Gaji Pilot Senior Garuda Rp100 Juta Hingga Rp150 Juta

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ada Rasa Baru di Mutiara Selatan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Manchester City Dipermalukan MU, Kalah 1-2 di Kandang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tol Probolinggo-Banyuwangi Selesai Tahun 2025

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Beraroma Sensasional, Bako Gayo Mulai Diburu Perokok

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

BeritaTerkini

Bos Garuda Disebut Germo, Akun Medsos Dilaporkan Polisi

11 Desember 2019 | 17:10

Eks Napi Boleh Maju Pilkada, Setelah Jalani Masa Tunggu 5 Tahun

11 Desember 2019 | 16:37

Menjadi Saksi Rommy, Khofifah Mengaku Tidak Ingat

11 Desember 2019 | 15:07

Ngeri, Masuk Mesin Penghancur Kayu, Tubuh Karyawan PT IKPP Hancur

11 Desember 2019 | 14:52

BNN Papua :Tembak Mati Pengedar Narkoba

11 Desember 2019 | 14:29
surabayainside.com

surabayainside.com © 2018

SURABAYA INSIDE - MENEBAR INSPIRASI DAN KEBAIKAN

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Contact Us

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Humaniora
      • OASE
      • Pendidikan
    • Internasional
    • Nasional
    • Politik
  • Berita Lokal
  • Pilpres 2019
  • Ekonomi
  • Lifestyle
    • Kesehatan
  • Opini
  • Olahraga
  • Tekno

surabayainside.com © 2018

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In